UNS – Tim Green Campus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS membersihkan sampah serta memberikan tawas untuk pengendapan koloid pencemar di Danau UNS, Jumat (31/5/2024). Langkah ini menjadi tahap awal dari proses penjernihan Danau UNS dengan ekoenzim. Pemberian ekoenzim akan dilakukan pada Rabu (5/6/2024) yang bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia 2024.
Agenda ini melibatkan beberapa pihak seperti PPLH UNS, Program Studi (Prodi) S-1 Ilmu Lingkungan UNS, S-2 Ilmu Lingkungan UNS, S-3 Ilmu Lingkungan UNS, sembilan Unit Kegiatan (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) di UNS, serta pemerhati lingkungan. Turut hadir pula Wakil Rektor Riset dan Inovasi UNS, Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, S.T., M.T., selaku pimpinan UNS.
Prof. Kuncoro mengapresiasi pembersihan dan pemberian tawas pada Danau UNS sebagai upaya konservasi air. Kegiatan ini dinilai sebagai kontribusi UNS dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs). Hal ini karena terdapat banyak kegiatan pendukung yang telah dilakukan seperti riset dan pengabdian.



“Ini merupakan bagian dari kontribusi UNS untuk mewujudkan SDGs. Saya apresiasi karena telah memiliki banyak aspek pendukung. Ada riset dan pengabdian. Jadi ini sangat terintegrasi,” ucap Prof. Kuncoro.
Ketua Panitia Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 di UNS, Prof. Dr. Drs. Pranoto, M.Sc., mengatakan perlu adanya proses pengendapan melalui pemberian tawas ke Danau UNS sebelum penuangan cairan ekoenzim. Sebanyak 200 Kg tawas ditaburkan ke seluruh area Danau UNS.
“Kita membersihkan danau dulu dan juga memberi tawas untuk pengendapan. Perlakuan awalnya harus diendapkan dulu baru dijernihkan,” terang Prof. Pranoto.
Ketua PPLH UNS, Dr. Ir. Dewi Handayani, S.T., M.T., menyampaikan bahwa UNS telah menetapkan berbagai kebijakan menjaga lingkungan hidup. Selain pembersihan danau, kegiatan yang rutin dilakukan di setiap bulan adalah pelaksanaan Hari Bebas Emisi di lingkungan UNS. Ini menunjukkan pentingnya kampus menetapkan kebijakan yang berpihak kepada pelestarian lingkungan.
“Kami berharap pimpinan yang akan datang akan lebih peduli terhadap lingkungan yang berkelanjutan. Dari harapan itu kita juga dapat ikut mendukung program dunia dalam menangani dan mengurangi risiko perubahan iklim,” tutur Dr. Dewi.
Banyak sivitas akademika yang berkontribusi dalam pembersihan Danau UNS kali ini, tak terkecuali mahasiswa. Panitia Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 di UNS menggandeng 9 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), yakni Mapala Garba Wira Buana, Mapala Brahmahardika, Mapala Gopala Valentara, Mapala MEPA, Mapala Kompos, Mapala Vagus, Mapala Ajusta Brata, Mapala Mahafisippa, dan Mapala Sentraya Bhuana.
Cairan ekoenzim yang sedang disiapkan merupakan produksi dosen dan mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS. Sebanyak 1.000 liter cairan ekoenzim disiapkan untuk upaya penjernihan air danau. ekoenzim ini dibuat dari limbah sayur dan buah yang difermentasikan. Salah satu fungsinya adalah sebagai penjernih. Disamping itu, ekoenzim juga berfungsi sebagai pembunuh hama, pupuk, dan karbol.
“Rencana ada seribu liter (ekoenzim) dimana kita bersama-sama ada 20 sampai 30 perguruan tinggi se-Indonesia untuk 5 Juni. Tujuannya yaitu membentuk kesadaran untuk lingkungan hidup,” ujar Prof. Pranoto.
Humas UNS
Reporter: R. P. Adji
Redaktur: Dwi Hastuti