UNS-Himpunan Mahasiswa Farmasi (Himafarma) Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan webinar bertajuk ‘Kontribusi Farmasi di Era New Normal’. Kegiatan tersebut berlangsung secara daring pada Sabtu (5/9/2020) yang diikuti sekitar 200 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Himafarma menghadirkan 3 narasumber yaitu Dr. Nanang Munif Yasin, Asri Riswiyanti, M.Sc., dan Solichah Rohmani, M.Sc.
Dr. Nanang Munif Yasin, Kepala Program Studi Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyampaikan bahwa bidang farmasi mampu berkontribusi dalam penanganan Covid-19.
“Lakukan yang terbaik di bidang masing-masing, sebagai tenaga kefarmasian kita bisa melakukan riset dan penelitian yang memberikan alternatif solusi pandemi. Selain itu juga bisa melakukan pelayanan dengan protokol kesehatan yang ketat berdasarkan peraturan dan etika profesi. Lalu kita juga perlu berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk mengatasi Covid-19,” terangnya.
Kolaborasi yang Ia maksud berupa kolaborasi dengan Lembaga riset dan industri untuk menemukan vaksin dan uji coba klinik obat Covid-19. Ia juga menambahkan bahwa dapat juga dengan melakukan edukasi serta pelayanan masyarakat di wilayah masing-masing sebagai agent of change.
“Harapan ke depan, keahlian pengobatan apoteker harus dimanfaatkan dalam pengembangan vaksin dan uji klinis. Ketika vaksin Covid-19 tersedia, apoteker akan dianggap sebagai salah satu petugas kesehatan garis depan yang harus diizinkan memberikan imunisasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Solichah Rohmani, M.Sc. yang merupakan dosen D-3 Farmasi SV UNS menyampaikan materi tentang Kontribusi Prodi D-3 Farmasi SV UNS khususnya dari bidang perkuliahan.
“Pembelajaran dalam mata kuliah daring diselenggarakan dengan kegiatan seperti belajar secara mandiri dan terbimbing dengan menggunakan beragam sumber belajar. Lalu menggunakan bahan ajar dalam bentuk digital yang dikombinasikan dengan bahan ajar lain dalam beragam bentuk, format, media, dan sumber. Selain itu juga dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi,” jelasnya.
Melalui pembelajaran yang efektif diharapkan mahasiswa Farmasi mampu menjadi tenaga kefarmasian yang unggul dan siap untuk berkontribusi terhadap masyarakat dan negara. Selanjutnya, materi dipaparkan oleh Asri Riswiyanti, M.Sc. yang merupakan Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, Yogyakarta. Ia menyampaikan bahwa dunia farmasi berperan penting dalam penanganan Covid-19 baik industri farmasi maupun dari apoteker sendiri.
“Dalam manajemen logistik, farmasi berperan dalam pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan dan penyimpanan, distribusi, pemusnahan, serta pengendalian dan administrasi. Perencanaan kebutuhan merupakan kegiatan untuk menentukan jumlah dan periode pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai. Hal tersebut harus disesuaikan dengan hasil kegiatan pemilihan untuk menjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien,” terangnya.
Hal tersebut dibagi menjadi beberapa fase, pada fase awal meliputi pengadaan, pendataan logistik, penghitungan ketersediaan, dan pelaporan ke tim Satgas. Pendataan kebutuhan penanganan Covid-19 dan penghitungan stok di awal bertujuan untuk mengetahui kemampuan Rumah Sakit dalam penanganan Covid-19. Penghitungan dilakukan dengan memperkirakan kebutuhan dan stok yang ada sehingga diperoleh informasi ketersediaan yang digunakan sebagai dasar pembuatan perencanaan.
“Fase selanjutnya yakni fase lanjutan berupa penerimaan, pendistribusian, penggunaan, dan perubahan kebijakan. Fase lanjutan bergerak dalam penanganan pandemi Covid-19 dengan melakukan pengamatan, analisa, evaluasi terhadap kebutuhan logistik,” pungkasnya. Humas UNS
Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti
The post Himafarma SV UNS Bahas Peran Farmasi dalam Menghadapi New Normal appeared first on Universitas Sebelas Maret.