UNS – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), Furqoni Syabana berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan di lomba lari trail bergengsi di Asia Tenggara, Gede Pangrango 100 Ultra. Furqon sukses meraih juara lari 50 km pada kompetisi yang diselenggarakan di Balai Besar Taman Nasional, Gede Pangrango, Jawa Barat, 20 November-2 Desember 2018.
Pelari yang mewakili organisasi Garba Wira Bhuana Mapala UNS ini menyisihkan peserta dari Brunei Darussalam, Jepang dan Indonesia. Ia berhasil mencatatkan waktu 14 jam 35 menit.
“Gede Pangrango 100 Ultra adalah salah satu even trail run terberat di Indonesia. Rutenya yang digunakan adalah rute pendakian yang berbatu dan memiliki elevasi yang tinggi, 25 km memiliki elevasi 2.500 meter. Itu yang menjadi tantangan bagi semua peserta,” jelas Furqon saat dihubungi Kamis (6/12/2018).
Gede Pangrango 100 Ultra terbagi dalam empat kategori perlombaan, yaitu 25 km, 50 km, 100 km, dan 150 km. Adapun rute lintasan yang harus ditempuh, dimulai dari kantor Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) – Kandang Badak – Puncak Pangrango – Lembah Mandalawangi – Kembali ke Kandang Badak – Puncak Gede – Alun-alun Surya Kencana – Kembali ke Kandang Badak – Kantor TNGGP. Satu rute dihitung sama dengan sejauh 25 km. Jadi untuk nomor lari 50 km, peserta harus melewati dua kali putaran.
Ketika ditanya soal kesulitan saat kompetisi berlangsung, Furqon hanya mengaku tidak tahan melawan kantuk. “Tidak ada kesulitan yg berarti selama perlombaan, cuma ada kendala mengantuk saat di putaran ke-2 saat naik ke Pangrango dari Kandang Badak. Di situ jam 5 pagi dan mulai mengantuk, jadi tidur dulu di jalur selama beberapa menit dan melanjutkan lagi perlombaan. Itu yang membuat waktu saya jadi agak lama,” cerita mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek) UNS 2013.
Keberhasilan Furqon memenangkan perlombaan bergengsi ini tak lepas dari persiapan yang matang. Jauh-jauh hari sebelum lomba, dia sudah menempa dirinya dengan latihan yang keras. “Biasanya latihannya naik turun tangga tribun Stadion UNS atau naik Gunung Lawu via Cemoro Sewu, karena karakter gunungnya hampir sama, berbatu,” terangnya.
Furqon mengaku memang sudah lama suka mendaki gunung. Ia juga aktif dalam organisasi pecinta alam UNS, Graba Wira Bhuana. Hal itulah yang mendorongnya menjadi pelari trail.
Ke depannya, Furqon berencana menjajal kompetisi lari trail di luar negeri pada tahun depan. Dia berharap dapat kembali memberikan hasil yang terbaik. Humas UNS
The post Furqoni Syabana, Juara Lari Trail Tingkat Asia Tenggara appeared first on Universitas Sebelas Maret.