Quantcast
Channel: Mahasiswa UNS – Universitas Sebelas Maret
Viewing all 1144 articles
Browse latest View live

Tertarik Kebudayaan Arab, Mahasiswa UNS ini Belajar Hingga ke Mesir

$
0
0

UNS – Mempelajari kebudayaan Arab memberikan kesan tersendiri bagi Gun Gun Gunawan, mahasiswa program studi Sastra Arab UNS. Mawapres FIB UNS 2016 ini adalah satu dari sedikit mahasiswa yang tertarik menekuni dan mencintai kebudayaan Arab. Hal itulah yang kemudian mengantarnya menuju negeri para nabi: Mesir, tempat ia dan ketiga mahasiswa UNS lain, yakni Ahmad Falahuddin, Rusy Dahtun Fathonah, dan Mohamad Yaser mengikuti Program Double Degree Maharatu Lughatil Arabiyah (Kemahiran Bahasa Arab dan Transfer Kredit) di Suez Canal University Mesir.

Gun Gun Gunawan, mahasiswa program studi Sastra Arab yang mengikuti program kemahiran bahasa arab dan transfer kredit UNS di Mesir

“Saya termotivasi belajar kebudayaan arab karena dulunya saya bercita-cita menjadi diplomat di negara Timur Tengah, terlebih sekarang bahasa Arab termasuk bahasa resmi PBB yang resmi digunakan di 25 negara, sehingga penguasaan bahasa Arab penting untuk kepentingan pendidikan, ekonomi, sosial, dan politik Indonesia dengan Timur Tengah,” tutur Gun Gun.

Terkait hobi menekuni kebudayaan Arab, mahasiswa asal Jawa Barat ini menyatakan bahwa ia lebih banyak belajar secara mandiri, bukan mengandalkan perkuliahan karena keterbatasan waktu dan SKS. Selain praktik berbicara, Gun Gun mengimbangi dengan membaca koran arab online, majalah arab, buku-buku berbahasa arab, mendengarkan lagu arab, dan menonton film berbahasa arab.

Piramida, salah satu tempat yang dikunjungi Gun Gun Gunawan di Mesir

Dari hobi dan ketekunannya mempelajari kebudayaan Arab, laki-laki kelahiran Pangandaran tersebut  dapat menginjakkan kaki di Mesir. Selain sebagai wakil kampus dan bangsa, Gun Gun juga membawa misi meningkatkan citra positif Indonesia di mata dunia. Salah satunya dengan menampilkan tarian Indonesia di Mesir.

“Menjadi wakil UNS sekaligus wakil Indonesia di negeri para nabi adalah kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar. Hari-hari kami di Mesir disibukkan dengan belajar meningkatkan kemampuan bahasa Arab, mempelajari sosial budaya masyarakatnya, dan mengeksplor  peninggalan sejarah mereka yang tak ternilai.” ujar Gun Gun yang mendapatkan anugerah insan ilmiah dari Festival Apresiasi Mahasiswa (FAM UNS) yang diselenggarakan oleh BEM UNS di tahun 2016.

Terkait manfaat dari program Kemahiran Bahasa Arab dan Transfer Kredit di Suez Canal University Mesir ini, mahasiswa yang baru saja terpilih menjadi presenter di The International Conference on Arabic Studies and Islamic Civilization di Malaysia awal April lalu itu mengaku bisa meningkatkan kemampuan bahasa Arab dengan mempelajari bahasa Ammiyah. Bahasa tersebut merupakan bahasa arab yang tidak diajarkan di bangku kuliah, namun justru menjadi bahasa sehari-hari masyarakat Arab. Sedangkan, di perkuliahan hanya mempelajari bahasa arab fusha, bahasa yang sering digunakan untuk acara formal atau kenegaraan. humas-red.uns/Isn/Dty

 

The post Tertarik Kebudayaan Arab, Mahasiswa UNS ini Belajar Hingga ke Mesir appeared first on Universitas Sebelas Maret.


Brahmahardhika: UKM Pecinta Alam dengan Segudang Prestasi

$
0
0

Brahmahardhika FKIP UNS. Sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret (UKM FKIP UNS), merupakan wadah apresiasi mahasiswa tingkat fakultas yang bergerak dibidang kepecintaalaman. UKM ini telah membuktikan dengan torehan prestasi yang telah diraih dan pantas dibanggakan, yaitu baru saja memenangkan kejuaraan Merbabu National Orienteering Competition (MNOC) pada akhir Maret 2017.

Brahmahardhika ketika menyabet gelar juara pada kompetisi MNOC

Sebelumnya terdapat beberapa lomba yang telah mereka menangkan, antara lain Juara 1 Sulfur Orienteering Competition (SOC) 7 di Magelang pada tahun 2016, Juara 1 Metala Orienteering Competition (MOC) tingkat nasional kategori Putra dan Putri pada tahun 2016, Juara 1 Indonesia Orienteering Series (IOS) kategori senior putri tingkat nasional, dan Juara 2 mapala Single Rope Technique (SRT) tahun 2016.

Berbagai kejuaraan ini sekaligus sebagai ajang pembuktian bahwa UKM Pecinta Alam mampu mengharumkan almamater dengan kontribusi dan prestasi mereka di berbagai kejuaraan. Selain itu, capaian ini sekaligus menjadi hasil gemilang yang mereka petik dari serangkaian latihan rutin yang tentu saja memerlukan kedisiplinan tinggi.

Brahmahardhika bertekad untuk mengubah pandangan masyarakat tentang Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) bahwa setiap organisasi mempunyai visi, misi, dan metode pelatihan tersendiri. Oleh karena itu, mereka berusaha untuk menggelar latihan rutin yang sesuai dengan aturan yang berlaku untuk mencapai tujuan utama yakni membentuk karakter anggota dan membawa nama baik organisasi maupun institusi.

Sesi latihan rutin yang diselenggarakan Brahmahardhika

Dalam kesehariannya, UKM ini rutin mengadakan latihan dasar seperti Training Center (TC), latihan kepencintaalaman maupun konservasi. Kegiatan ini rutin mereka lakukan untuk melatih para anggotanya ketika menghadapi situasi di lapangan maupun dalam perlombaan. Apri Kurniawan, salah satu perwakilan tim pada lomba MNOC, menyampaikan bahwa mereka juga menggelar latihan intensif sebulan sebelum lomba dimulai.

Lebih lanjut, Brahmahardhika akan terus berkomitmen untuk mengembangkan ilmu kepecintaalaman dan terus memberikan yang terbaik dalam setiap delegasi perlombaan. Hal ini dilakukan agar dapat terus membawa dan mengharumkan nama UNS dalam bidang non-akademik. Brahmahardhika berharap dengan berbagai prestasi yang sudah mereka raih, UKM ini akan mendapatkan dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak di lingkungan kampus UNS. humas-red.uns/Can/Dty

The post Brahmahardhika: UKM Pecinta Alam dengan Segudang Prestasi appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Buktikan Kerja Keras, Voca Erudita Koleksi Prestasi demi Misi Budaya

$
0
0

UNS – Kerja keras dan ketekunan merupakan bekal yang dibutuhkan untuk meraih suatu prestasi.  Hal itulah yang mendasari semangat misi budaya yang dijalani oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Mahasiswa Voca Erudita (PSM VE) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Berdiri sejak 17 Desember 1987, VE telah mencetak segudang prestasi dalam beragam kompetisi paduan suara di kancah nasional maupun internasional. Salah satu prestasi tersebut yaitu menjadi Grand Champion dalam Lomba Paduan Suara Universitas Airlangga (LPSUA) di Surabaya pada Mei 2016 lalu.

VE mengharumkan nama UNS dengan menjadi juara pertama dalam kategori Folklore dan Historical Programme dan dinobatkan sebagai penampil terbaik dalam kategori Folklore dan Musica Contemporanea serta meraih peringkat kedua dalam kategori Chamber Choir. Tak hanya itu, VE juga telah membuktikan kompetensinya dengan mengikuti kompetisi paduan suara tingkat internasional di berbagai Negara yakni Jerman, Tiongkok, Thailand, Malaysia, Prancis, Hongkong, Korea Selatan, dan Austria.

Voca Erudita

Voca Erudita bernyanyi dalam LPSUA di Surabaya pada Mei 2016

Segudang prestasi yang telah dicapai menjadikan VE salah satu UKM yang diminati oleh banyak mahasiswa di setiap ajaran baru. Selain menyeleksi anggota dengan ketat, kegiatan yang dilakukan VE untuk terus meningkatkan prestasi meliputi latihan rutin tiga kali seminggu, pengakraban antar anggota dan angkatan di akhir pekan, bakti sosial, mengadakan konser, mengisi acara internal maupun eksternal serta aktif dalam berbagai kompetisi.

Persiapan Kompetisi di Spanyol

Saat ini, VE, yang berarti “suara orang-orang terpelajar” dalam bahasa Latin, memiliki 60 anggota. Dengan diketuai oleh Wahyu Yulianto, VE terus aktif melakukan kegiatan rutin di bawah arahan Redi Sabtono. Bahkan, sejak Januari VE telah rutin melakukan latihan setiap hari sebagai persiapan untuk kompetisi paduan suara di Spanyol, “The 63rd International Choral Contest Habanares and Poliphony Torrevieja Spain”, pada Juli mendatang.

“Kami ingin memperkenalkan budaya Indonesia yang sangat beragam ini supaya lebih dikenal di kancah internasional. Harapannya, ya, semoga Voca Erudita semakin berprestasi baik di kancah nasional maupun internasional dan juga pastinya dapat membanggakan bagi kampus tercinta UNS, kota Solo, dan Negara Indonesia,” tutur Wahyu.

Voca Erudita

Voca Erudita menunjukkan kebolehannya dalam kompetisi di Spittal an der Drau, Austria pada Juli 2015

Untuk memberangkatkan 36 orang ke Spanyol, VE mengumpulkan dana yang berasal dari kampus, iuran mandiri, sponsor serta penggalangan dana. Setiap Sabtu malam VE melakukan pertunjukan kecil di Pasar Ngarsopuro, Minggu pagi di CFD dan Manahan, dan Minggu sore di Foodwalk Solo Paragon Mall.

“Dana yang dibutuhkan totalnya 1 milliar, sekarang yang terkumpul baru hampir 100 juta. Jadi kalau ada yang mau membantu, kita sangat bersyukur dan dengan sangat senang hati mau menerima. Untuk yang mau turut mendukung, kita ada nomor rekening Bank Mandiri 1380026267778 atas nama PSM Voca Erudita UNS,” ungkap Wahyu. humas-red.uns/Eln/Dty

The post Buktikan Kerja Keras, Voca Erudita Koleksi Prestasi demi Misi Budaya appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Mahasiswa UNS Ciptakan Alat Pemurni Udara Inovatif

$
0
0

UNS – Tiga orang mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta program studi Kimia yakni Alfiyatul Fithri, Yayan Dwi Sutarni, dan Burhan Fatkhur Rahman berhasil menciptakan alat pemurni udara inovatif sebagai pertolongan pertama pada korban asap regional kebakaran.

Alat yang diberi nama Air Purification Tool Using Coconut Shell (APTUCOS) ini berfungsi untuk menyaring asap kebakaran menjadi udara bersih sehingga aman untuk di hidup. Pembuatan alat tersebut di larat belakangi oleh banyaknya korban dari kebakaran hutan di Indonesia.

Tampilan alat Air Purification Tool Using Coconut (APTOCUS)

Tampilan alat Air Purification Tool Using Coconut (APTOCUS)

“Banyaknya kasus kebakaran terutama kebakaran hebat di Riau, membuat saya dan tim ingin membuat suatu alat agar dapat menolong korban yang terkepung asap. Akhirnya terciptalah ide untuk memanfaatkan tempurung kelapa,” jelas Yayan.

Yayan menjelaskan bahwa cara kerja alat ini diawali dengan selang yang akan menyedot asap yang akan dialirkan ke tabung filtrasi pertama berisi air, setelah melewati air, udara akan dialirkan ke tabung kedua berisi karbon aktif, terjadilah proses adsorbsi gas-gas seperti CO, CO2 dan Nox. Setelah melewati kedua tabung maka asap menjadi udara bersih yang aman dihirup dan dialirkan menuju masker sehingga korban akan mendapatkan udara bersih dari masker.

Mahasiswa UNS berhasil menciptakan APTOCUS

Untuk dapat membuat satu alat APTUCOS ini dibutuhkan waktu sekitar satu bulan dengan biaya Rp 595.000,00. Rencananya Yayan dan tim akan mematenkan penemuan mereka terlebih dahulu agar pihak yang berminat memproduksi APTUCOS dapat membeli lisensi dari mereka. humas-red/uns/Ref/Dty

The post Mahasiswa UNS Ciptakan Alat Pemurni Udara Inovatif appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Mahasiswi UNS Ini Buktikan Peran Besar Ilmu Matematika

$
0
0

UNS – Perempuan muda yang aktif dan kontributif memegang pengaruh besar dalam membentuk generasi masa depan, salah satunya adalah Usnida Umma Zahra, mahasiswi Program Studi (Prodi) Matematika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) angkatan 2014 ini membuktikan bagaimana pemodelan suatu keadaan melalui persamaan matematis berperan penting untuk menyelesaikan masalah.

Usnida Umma Zahra dalam rekaman calon penerima beasiswa L’Oreal Sorority in Science

Usnida adalah salah satu mahasiswa penerima beasiswa L’Oréal Sorority in Science, sebuah program unik yang diluncurkan atas kemitraan antara L’Oréal Indonesia dan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Beasiswa senilai 20 juta rupiah ini diperuntukkan bagi mahasiswi yang bergelut di bidang sains yang mampu mendorong bakat besar cikal bakal perempuan peneliti Indonesia di masa depan.

Usnida, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum UKM Studi Ilmiah Mahasiswa (SIM), mendapatkan informasi beasiswa dari salah satu pemenang tahun lalu. Motivasi utama mengikuti beasiswa L’Oreal ini adalah untuk membiayai penelitian.

Lebih lanjut, Usnida menuturkan bahwa tahapan aplikasi beasiswa, yakni dimulai dari pengisian form, pengumpulan berkas-berkas seperti surat rekomendasi, transkrip nilai, dan menulis esai 3500 kata bertemakan “Kontribusimu di Sains Indonesia”. Lolos seleksi tahap pertama, Usnida menjadi salah satu finalis beasiswa bersama kandidat dari Prodi Kedokteran dan Kimia.

“Alhamdulillah masuk jadi 10 finalis, di antara mahasiswa Prodi Kimia, Teknik Sipil, Kedokteran, dan Peternakan yang mendaftar,” tuturnya.

Seleksi tahap kedua yakni mengunggah video berdurasi 2 menit untuk meyakinkan dewan juri mengapa tiap calon pemenang berhak mendapatkan beasiswa. Usnida mengaku beruntung dibantu dengan tim mulai dari perekaman, pembuatan konsep, sampai pengeditan. Setelah meyisihkan pesaing dari mahasiswi seluruh Indonesia, akhirnya Usnida berhasil ditetapkan sebagai salah satu dari 5 peserta terpilih sebagai penerima beasiswa L’Oreal tahun ini.

“Sebenarnya salah satu tujuanku selain untuk dapet beasiswa, juga untuk membuktikan bahwa matematika juga bisa bermanfaat,” pungkasnya. humas-red.uns/Oss/Dty

The post Mahasiswi UNS Ini Buktikan Peran Besar Ilmu Matematika appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Dua Mahasiswa UNS Ukir Prestasi di Kancah  Internasional

$
0
0

UNS – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali mengukir prestasi di kancah internasional. Kali ini dua mahasiswa Fakultas Hukum UNS berhasil meraih gelar juara dalam kompetisi Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN) 2017 berskala internasional yang diselenggarakan oleh Indonesia Global Network di Kuala Lumpur, Malaysia (3-6/11/2017). AYIMUN adalah sebuah kompetisi Model United Nations (MUN) yang terdiri dari 7 councils, yaitu ARF, UNESCO, UNHR, OIC, IMF, dan Press Corps.

Dua mahasiswa UNS berprestasi tersebut adalah Natalia Ayu dan Gian William. Natalia berhasil meraih The Honorable Mention dari committee UNESCO, sedangkan Gian berhasil meraih The Most Outsanding Delegate dari UNHCR. Council UNESCO diikuti oleh 167 delegasi dan UNHCR diikuti oleh 98 delegasi dari seluruh dunia.

Natalia menjelaskan bahwa Model United Nations merupakan simulasi akademik yang menggabungkan peraturan, prosedur, dan alur kerja dari PBB. AYIMUN sendiri bertujuan untuk menyediakan platform bagi para diplomat muda masa depan untuk mendorong dalam memahami isu dan kebijakan internasional, memperdebatkan dan berbagi perspektif yang antara peserta dari berbagai latar belakang dan etnis yang berbeda.

Lebih lanjut, Natalia mengatakan bahwa banyak pengalaman yang didapat selama mengikuti AYIMUN 2017 seperti cara berdiplomasi, berdebat, dan membuat suatu resolusi yang baik seperti yang biasa dilakukan oleh organ-organ PBB. Menurutnya, masih banyak isu-isu yang tidak mendapatkan perhatian dari masyarakat.

“Kami juga belajar untuk memahami policy dari negara-negara lain. Kami juga berharap untuk ke depan semakin banyak mahasiswa yang mengikuti MUN untuk melatih berpikir kritis dan semakin memberikan perhatian terhadap isu-isu dunia,” harap Ayu. humas-red.uns/Can

The post Dua Mahasiswa UNS Ukir Prestasi di Kancah  Internasional appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Desi: Srikandi UNS Pemboyong Medali!

$
0
0

UNS – Setiap mata akan terpana ketika melihatnya berada di atas gelanggang. Pakaian serba hitam dan body protector yang terpasang membuatnya tampak sangar, namun tetap anggun dalam pandangan. Sorot matanya tajam menatap lawan seolah dapat membaca setiap gerakan. Setiap pukulan dan tendangan memberikannya poin demi poin kemenangan hingga akhirnya medali emas pun dikalungkan. Begitulah gambaran seorang Desi Indah Ilmawati seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta program studi Pendidikan dan Kepelatihan Olahraga saat melakoni pertandingan silat.

Desi, Srikandi UNS yang menekuni silat dan senantiasa memboyong medali

Bagi mahasiswi asal Sukoharjo itu, silat adalah hobi sekaligus ladang untuk berprestasi. Debutnya di dalam dunia persilatan dimulai sejak ia duduk di bangku SMP. Selama itu hampir 4 kali dalam setahun dia pasti mengikuti kejuaraan dan bisa dipastikan pulang membawa kemenangan. Kini di bangku kuliah pun hobinya tetap berlanjut dan tidak pernah surut.

Menjadi atlet berprestasi seperti Desi bukanlah perkara mudah. Perjuangannya tidak bisa dipandang sebelah mata.

“Buat dapetin pengalaman dan prestasi emang susah. Harus latihan tiap hari, pagi sama sore, kadang malam juga, free cuma hari minggu, liburan semester pun aku korbankan demi prestasi,” katanya saat membagikan resep rahasia untuk berprestasi.

Latihan yang dijalani Desi di kampus JPOK FKIP UNS Manahan

Banyak hal perlu dikorbankan. Lelah dan letih saat berlatih sudah menjadi makanan sehari-hari baginya. Namun semua itu dibayar lunas ketika di gelanggang dan menang.

Sampai semester 5 ini dia sudah mengikuti 7 kejuaraan yang rata-rata tingkat nasional. Selama itu pula hampir setiap pertandingan ia menangkan. Hanya sekali dia pernah kalah. Biasanya emas atau perak selau berhasil ia kalungkan. Prestasi tertingginya datang dari Kejuaran Nasional Pencak Silat Antar Perguruan Tinggi Piala Menpora VI yang diadakan di Universitas Lampung pada bulan Oktober 2016 lalu. Ia menyumbang satu emas dari total 18 emas yang diraih oleh Tim UNS yang saat itu menjadi juara umum.

Silat tidak mengecilkan IPK

Menjadi mahasiswi dan atlet di saat yang bersamaan memanglah sulit, begitulah yang dirasakan oleh Desi. Ia dituntut untuk belajar dengan tekun dan mendapatkan nilai yang maksimal. Namun disisi lain, ia memiliki tantangan untuk bisa memenangkan kejuaraan. Seringkali ia dihadapkan dengan pilihan sulit, contohnya ketika UAS yang berbenturan dengan satu event kejuaraan.

“Kalo ada pertandingan pas UAS emang susah. Tapi mau gimana lagi, udah hobi. Ketika pertandingan selesai baru deh ngelobi dosen buat minta ujian susulan. Alhamdulillah dosennya mau ngasih”, jelasnya.

Bagi atlet yang satu ini, sibuk latihan dan pertandingan bukan alasan untuk malas belajar. Prestasi non akademik boleh dikejar namun nilai akademik harus tetap dipertahankan, begitulah yang disampaikan oleh Desi. Dari segudang prestasi yang dimilikinya, ternyata ia memiliki IPK yang cukup membanggakan yaitu 3.52. Ia berkomitmen bahwa hobi dan kewajiban harus seimbang dan tidak boleh ada yang terlantarkan. Humas-red.uns/Imr/Isn

 

The post Desi: Srikandi UNS Pemboyong Medali! appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Ciptakan SIAB, Mahasiswa UNS Ini Juara I Startup TOP Generation Challenge

$
0
0

UNS – Tiga mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Ratih Rachmatika, Sifa’us Wulaning Arsri, dan Muhammad Imam,  berhasil menciptakan aplikasi  Siaga Air Bersih (SIAB) yang kemudian menyabet juara 1 dalam kompetisi startup TOP Generation Challenge.

Tiga Mahasiswa FT UNS Ciptakan Aplikasi Siaga Air Bersih (SIAB)

Berawal dari keresahan melihat seringnya banjir melanda sungai Bengawan Solo yang menyebabkan air menjadi keruh, serta pengecekan kualitas air yang masih manual, 3 mahasiswa tersebut tergerak untuk menciptakan alat untuk menangani masalah tersebut. Menurut Ratih, SIAB merupakan aplikasi yang digunakan untuk memantau kualitas dan distrubusi secara online dan realtime berbasis Internet of Things (IoT).

Alat SIAB hasil karya mahasiswa FT UNS

Lebih lanjut, Ratih memaparkan bahwa alat ini terdiri dari dua fitur yaitu SIAB monitoring dan SIAB distribusi. SIAB Monitoring terdiri dari beberapa sensor waterproof seperti sensor pH, sensor suhu, dan sensor kekeruhan untuk monitoring kualitas air secara online. Sedangkan SIAB Distribusi terdiri dari sensor flow meter untuk mengetahui grafik debit dan volume air, mendeteksi kebocoran pipa, dan menghitung biaya konsumsi air sehari-hari. Data yang diperoleh dikirim ke server menggunakkan konektivitas wifi, kemudian pengguna dapat memantaunya melalui aplikasi smartphone secara online

Menangkan Juara 1 Startup TOP Generation Challenge

Aplikasi SIAB berhasil mengantarkan tiga mahasiswa FT ini menyabet juara 1 dalam ajang TOP Generation Challenge di Jakarta, Kamis (14/12/2017).  Ratih, Sifa, dan Imam berhasil menyisihkan 1300 proposal dari seluruh Indonesia yang kemudian diseleksi menjadi masing-masing 5 finalis untuk kategori startup dan pre-startup.

Ratih, Sifa, dan Imam menyabet juara 1 dalam ajang TOP Generation Challenge 2017

Ratih memaparkan bahwa produk mereka akan melakukan pembaharuan sebelum disebarkan ke masyarakat luas.

“Kedepannya kami akan melakukan pengembangan recycle secara digital, packaging produk yang lebih ringkas, dan mendistribusikan alat ini ke daerah-daerah yang mengalami krisis air bersih, serta bekerja sama dengan sektor industri dan pengembangan big data dengan NB IoT (Narrow Bands- Internet of things),” papar Ratih. Humas-red.uns/Ref/Isn

 

The post Ciptakan SIAB, Mahasiswa UNS Ini Juara I Startup TOP Generation Challenge appeared first on Universitas Sebelas Maret.


Mahasiswa Farmasi UNS Berjaya di CPSE Kofein 2018

$
0
0

UNS – Dunia adalah sebuah gelanggang dimana kompetisi digelar. Sebuah masa dimana diri harus benar-benar ditempa hingga menjadi juara. Begitulah kira-kira yang ada di dalam benak tiga mahasiswa Jurusan S1 Farmasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tidak lama ini meraih juara pertama dalam kompetisi Clinical Pharmacy Skill Event (CPSE) Kofein 2018. Mereka adalah Waliyyin Razan Qanit, Qisty Aulia Khoiry, dan Anggun Nurus Sholikhah. Kompetisi yang bertemakan “Metabolic Syndrome” yaitu Diabetes Mellitus (kencing manis), Hipertensi (tekanan darah tinggi), dan Dislipidemia (kolesterol tinggi) diadakan pada Jum’at-Sabtu, (19-20/1/2018) di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Kompetisi ini diikuti oleh 54 tim dari seluruh universitas di Indonesia.

Piala, medali, dan uang pembinaan yang diperoleh Tim UNS dalam CPSE Kofein 2018

CPSE Kofein 2018 ini merupakan kompetisi bidang farmasi dengan sistem kelompok yang berisikan tiga mahasiswa. Lomba bidang farmasi ini memiliki 4 tahapan yang harus dilalui setiap kelompok dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda, yaitu babak penyisihan, perempat final, semi final, dan final. Pada babak penyisihan seluruh tim mengerjakan soal-soal pilihan ganda. Dalam lomba tersebut 15 tim terbaik akan dipilih untuk mengikuti Patient Counseling Event (PCE) atau konseling obat-obatan dengan pasien yang baru saja keluar rumah sakit dan promosi media kefarmasian. Di babak semi final lima tim akan berlomba dengan sistem cerdas cermat. Tahapan terakhir yaitu babak final, tiga tim akan diuji dalam Interprofessional Education (IPE) yaitu diskusi yang berkolaborasi dengan tenaga kesehatan tentang pengobatan yang optimal pada pasien rumah sakit.

Tim UNS, Waliyyin Razan Qanit, Qisty Aulia Khoiry, dan Anggun Nurus Sholikhah bersama dosen pembimbing Yeni Farida, S. Farm, Msc, Apt saat diskusi di Kantor Prodi S1 Farmasi

Saat masuk ke babak final, Tim UNS yang dibimbing oleh Yeni Farida, Dosen S1 Farmasi bidang  Farmasi Klinis ini mengaku mereka tidak ada persiapan dan pasrah dengan kondisi yang ada. Pasalnya materi yang ada dalam IPE belum pernah diajarkan kepada mereka di bangku perkuliahan. Ditambah lagi mereka hanya memiliki waktu persiapan selama dua minggu karena pada bulan November-Desember mereka tengah menghadapi UAS sehingga belum bisa fokus mempersiapkan lomba. Walaupun demikian, ibarat mengarungi lautan tanpa kompas dan peta mereka terus berjalan hingga akhirnya menemukan daratan, dan keluar sebagai juara pertama CPSE Kofein 2018.

“Soalnya pada saat babak penyisihan sangatlah susah, saya sedikit pesimis untuk lolos namun Alhamdulillah Allah masih baik hati kepada tim kami,” jelas Qisty.

Piala yang dibawa Tim UNS dalam CPSE Kofein 2018 menjadi piala pertama di tahun 2018 untuk jurusan S1 Farmasi. Piala ini juga melengkapi berbagai prestasi yang telah diperoleh oleh jurusan S1 Farmasi pada tahun-tahun sebelumnya. Humas.red-uns/Imr/Isn

The post Mahasiswa Farmasi UNS Berjaya di CPSE Kofein 2018 appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Dua Mahasiswa UNS Raih Peringkat Dua BDC Singapura

$
0
0

Jangan tanyakan apa yang telah kampus berikan untukmu, tetapi tanyakanlah apa yang telah kamu berikan untuk kampusmu. Di saat beberapa mahasiswa terus menuntut dan mengeluh dengan keadaan universitasnya, dua mahasiswa ini berupaya untuk menorehkan nama baik almamaternya di ranah internasional. Ecky Ferry Ferdyan dan Niko Patty, kedua mahasiswa semester empat Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, berhasil meraih peringkat dua di ajang Bridge Design Competition (BDC) yang diselenggarakan oleh Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Ecky Ferry Ferdyan dan Niko Patty peraih peringkat 2 BDC Singapura

Kompetisi tahunan ini berlangsung selama dua hari, sejak tanggal 10 – 11 Maret 2018. Di hari pertama, para peserta merancang desain jembatan dengan menggunakan kayu balsa, sedangkan di hari kedua, para peserta mempresentasikan hasil desain jembatan dan pembebanan jembatan yang telah dibuat pada hari sebelumnya. Tiga wajah negara, yakni Indonesia, Singapura, dan Malaysia, turut hadir mengirimkan beberapa delegasinya yang tergabung ke dalam 56 kelompok peserta BDC. Indonesia sendiri mengirimkan tujuh kelompok peserta yang berasal dari beberapa perguruan tinggi, salah satunya UNS.  

Berawal dari info kompetisi yang disebarkan oleh Semar In Action, yaitu komunitas mahasiswa S1 Teknik Sipil Reguler untuk membantu mahasiswa menghadapi perlombaan, dan rasa nekat yang dimiliki oleh keduanya, Ecky Ferry Ferdyan dan Niko Patty mendaftarkan diri untuk mengikuti kompetisi tersebut. Meskipun waktu persiapan terbilang singkat, yaitu kurang dari satu bulan, dan surat undangan dari pihak NTU yang baru diterima di dua minggu terakhir menjelang kompetisi, tak menyurutkan keinginan mereka untuk tetap melangkahkan kaki ke Negeri Merlion.

Mereka menamai kelompoknya dengan nama Semar Zoe, ‘Semar’ merupakan singkatan dari ‘Sebelas Maret’ dan ‘zoe’ artinya ‘hidup’ yang diambil dari bahasa Yunani. Harapannya adalah agar Universitas Sebelas Maret dapat hidup namanya di kancah nasional dan internasional lewat kompetisi yang mereka ikuti. Apalagi melihat dari tahun-tahun sebelumnya, BDC sebagai salah satu kompetisi yang cukup bergengsi belum pernah diikuti oleh mahasiswa UNS.

“Lomba ini memang lomba yang cukup besar tapi gak pernah diikuti UNS. Jadi kita modal nekat saja, supaya kita tahu dulu suasana kompetisinya, tapi akhirnya kita mendapat juara dua,” ujar Niko, mahasiswa UNS asal Surabaya.

Miniatur jembatan dengan konsep truss segitiga yang mengambil filosofi dari tokoh pewayangan Indonesia, Trimurti.

Desain jembatan yang dibuat oleh Semar Zoe mengambil konsep truss segitiga oleh James Warren. Ide tersebut mereka dapatkan dengan belajar lebih intens dan berkonsultasi dengan Dr. Senot Sangaji, S.T., M.T. selaku dosen Teknik Sipil UNS. Mereka memilih konsep tersebut karena bentuk dasar segitiga adalah bentuk yang paling stabil untuk menjawab persoalan di kompetisi ini, yaitu membuat jembatan dengan bentang 30 meter, di bagian tengahnya dapat dilalui oleh kapal, panjang jembatan 10 meter, dan tinggi jembatan 7 meter. Selain itu, dengan menggunakan konsep truss segitiga akan menciptakan desain jembatan yang simpel dan mengefektifkan biaya sehingga cocok digunakan untuk membuat jembatan yang dapat dilalui oleh kapal. Intinya, Semar Zoe berinisiatif dan berupaya untuk membuat miniatur jembatan yang kuat, efisien, dan berestetika.

Selain itu, mereka juga menyambungkan filosofi jembatan dengan konsep segitiga ini dengan tokoh pewayangan di Indonesia, yaitu Trimurti, terdiri dari Dewa Siwa, Dewa Brahma, dan Dewa Wisnu. Tokoh Trimurti melambangkan kestabilan, di mana ada dewa pelebur, dewa pencipta, dan dewa pemelihara. Ketiganya bekerja bersama sehingga dunia yang dibawahinya diharap benar-benar stabil kehidupannya.

“Bisa dibilang kita nekat ikut lomba ini karena sebelumnya kita itu masih semester empat dan belum dapat mata kuliah Jembatan. Jadi kita sebelumnya belajar dulu tentang aplikasi-aplikasi ilmu tentang jembatan, seperti SAP. Kita belajar sendiri sebisanya,” ungkap Ecky, mahasiswa UNS asal Surakarta.

“Intinya UNS itu tidak kalah. Di sana kita menghadapi teman-teman yang penguasaan software-nya banyak, menghadapi teman-teman yang peralatannya cukup banyak dan canggih, dan menghadapi teman-teman semester atas. Tapi sekali lagi, kita bisa, benar-benar tidak ada alasan untuk minder atau tidak percaya diri. Jadi kami mendorong teman-teman untuk tidak malu atau minder dulu sebelum berperang,” terang Niko.

Di hari ulang tahun ke-42 UNS, tepat pada tanggal (11/3/2018) kedua mahasiswa UNS yang menamai kelompoknya dengan sebutan Semar Zoe hadiahkan sebuah kado peringkat dua yang dibawa dari BDC Singapura. humas.red-uns/Zul/Isn

The post Dua Mahasiswa UNS Raih Peringkat Dua BDC Singapura appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Kembangkan Alat EM SIAB, Ratih Rahmatika Siap Bersaing di Ajang Mahasiswa Berprestasi Nasional

$
0
0

UNS – Program mahasiswa berprestasi atau yang sering dikenal dengan sebutan mawapres merupakan salah satu program bergengsi yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) sebagai sebuah penghargaan bagi mahasiswa teladan dari semua perguruan tinggi dibawah DIKTI.

Ratih Rahmatika, mahasiswa semester 6 program studi Teknik Elektro Universitas Sebelas Maret (UNS) mewakili UNS dalam ajang mahasiswa berprestasi Nasional tingkat sarjana.

Ratih Rahmatika, mahasiswa semester 6 program studi Teknik Elektro Universitas Sebelas Maret (UNS) ini berkesempatan mewakili ajang mahasiswa berprestasi Nasional tingkat sarjana setelah karya tulisnya yang berjudul “Energi Monitoring dan Siaga Air Bersih (EM SIAB)” lolos dan berhasil melewati beberapa tahap seleksi yang meliputi seleksi tingkat program studi, seleksi tingkat fakultas dan seleksi tingkat universitas.

Mahasiswa asal Karanganyar ini menjelaskan bahwa alat dan aplikasi EM SIAB bermanfaat untuk memonitoring kualitas dan distribusi air bersih berbasis Internet of Thing secara real time selama 24 jam.

Energi Monitoring dan Siaga Air Bersih (EM SIAB), sebuah alat dan aplikasi berbasis Internet of Thing untuk memonitor kualitas dan distribusi air bersih serta merecycle ulang otomastis secara real time selama 24 jam.

Sistem ini merupakan pengembangan dari alat yang sudah Ratih perkenalkan dan pernah menjuarai salah satu kompetisi sebelumnya. Namun, pada ajang mawapres kali ini Ratih menciptakan satu inovasi baru yaitu sistem recycle otomatis yang sudah diatur berdasarkan standar kualitas air dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ketika alat mendeteksi adanya ketidakseimbangan PH, kekeruhan dan suhu. Alat ini pernah diuji-cobakan pada lima hingga sepuluh sampel air dari Sungai Bengawan Solo.

Tentu saja keberhasilan Ratih ini tidak lepas dari berbagai kendala seperti kegagalan pada uji coba yang berulang, mencari koding dan referensi, materi yang belum diajarkan di kelas sehingga harus mengikuti beberapa pelatihan, dan kerusakan atau kebakaran alat. Selain itu, bantuan dan dukungan dari dosen pembimbingnya, Eri Andriyanto, Ratih mampu melaju hingga di tahap ini.

“Awalnya sering ikut organisasi, hal itu menjadikan kita pribadi yang peka terhadap lingkungan dan berinisiatif untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan ilmu yang kita dapat di program studi. Dengan apliaski dan alat ini, harapannya mampu memantau ketersediaan air bersih di Indonesia dan mengatasai krisis air bersih di daerah pedalaman,” ungkap Ratih di akhir wawancara. humas-red.uns.ac.id/Ath/Isn

The post Kembangkan Alat EM SIAB, Ratih Rahmatika Siap Bersaing di Ajang Mahasiswa Berprestasi Nasional appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Fungisida Tanaman Cabai Sukses Hantar Arifah Melaju ke Seleksi Mahasiswa Berprestasi Nasional

$
0
0

UNS – Berangkat dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa 76% petani di Kulon Progo, Yogyakarta menggunakan fungisida kimia yang berbahaya bagi tanaman dan dapat menimbulkan resisten pathogen, Arifah Evianti mahasiswa semester 4 Fakultas Pertanian D3 Agribisnis minat Hortikultura menawarkan solusi sekaligus mewakili Universitas Sebelas Maret (UNS) pada program mahasiswa berprestasi (mawapres) tingkat diploma 3.

Untuk sampai ke tahap ini, ada beberapa proses yang harus dilewati diantaranya seleksi program studi, fakultas dan universitas dimana Arifah harus menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI), wawancara bahasa Inggris dan menunjukan bukti prestasi.

Pada tema mawapres kali ini, mahasiswa terpilih harus mampu menjawab tantangan Sustainable Development Goals (SDG) 2030.2 yang mana Indonesia harus mencapai pertanian berkelanjutan.

Sebagai solusi dari permasalahan penggunaan fungisida kimia serta untuk mencapai pertanian berkelanjutan, Arifah Menciptakan produk bernama CHILICA yang merupakan gel fungisida nabati dari ekstrak akar putri malu sebagai pengendali penyakit antraknosa di daerah lahan pasir pantai Indonesia.

Arifah memaparkan bahwa yang melatar belakangi pembuatan produk ini ada dua hal. Yang pertama, konsumsi produksi cabai dari tahun ke tahun yang semakin meningkat dan diperkirakan pada tahun 2019 peningkatan konsumsi cabai mencapai 2%. Oleh sebab itu, perlu adanya suatu pendukung pada budidaya cabai. Tanaman cabai memiliki potensi besar terjangkiti hama atau penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum yang menyebabkan bercak dan mengganggu komoditas cabai serta penurunan produktivitas panen cabai. Yang kedua, banyaknya alih fungsi lahan atau pemanfaatan pasir pantai Indonesia yang luasnya 99.000 km dirasa sangat potensial untuk meningkatkan produktivitas cabai.

Produk hasil karya Arifah memiliki bahan aktif mimosa golongan flavonoid yang merupakan anti jamur dan 90% ekstrak akar putri malu. Menurut penilitian, konsentrasi 90% mampu menghambat penyakit antraknosa sekitar 28%, kejadian penyakit 0%, diameter bercak 0 mm dan menginkubasi selama 12 hari.

“Alasan saya mengusung ide ini karena sesuai dengan prodi saya, yaitu pertanian dimana salah satu visi misinya mencapai pertanian terpadu dan berkelanjutan serta melakukan inovasi terbaru, dan pada kesempatan kali ini saya mencoba untuk mendukung produktivitas cabai di Indonesia”, jelas Arifah.

Memanfaatkan akar putri malu yang sangat melimpah di alam Indonesia, gel ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya daya absorbsi yang tinggi pada tanaman serta ramah lingkungan karena terbuat dari bahan alami. humas-red.uns.ac.id/Ath/Isn

The post Fungisida Tanaman Cabai Sukses Hantar Arifah Melaju ke Seleksi Mahasiswa Berprestasi Nasional appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Mahasiswa Sastra Daerah Sabet Juara 1 Lomba Karaoke Nasional

$
0
0

UNS – Ira Kusuma mahasiswa program Studi Sastra Daerah untuk Sastra Jawa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (FIB UNS) Surakarta berhasil menyabet juara satu dalam lomba karaoke lagu daerah tingkat nasional di Denpasar, Bali (20-24/4/2018).

Mahasiswi semester dua yang akrab disapa Ira ini berhasil mengalahkan 16 peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia seperti UI, UNHAS, USU, dan UNM. Dalam kompetisi ini Ira memilih untuk membawakan lagu daerah yang berjudul Stasiun Balapan

“Aku memilih lagu Stasiun Balapan karena mewakili kota Solo,” ungkap Ira.

Sebelum berangkat ke Denpasar, Ira melakukan beberapa persiapan. Ira mengaku melakukan latihan setiap hari sejak awal bulan April. Ira menyatakan pihak program studi Sastra Daerah selalu memantau persiapanya.

“Tiap hari latihan, karena aku juga ikut lomba nari. Tiap hari latihan didampingi ketua HMP, nah dosen mantaunya lewat ketua HMP,” terang Ira.

Dalam sebuah kompetisi tentu ada pengalaman unik yang tak terlupakan, begitu juga dengan Ira. Ira mengaku mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan ketika berada di atas panggung. Yakni dikarenakan microphone yang mati sehingga Ira harus mengulang bernyanyi dari awal.

“Pas mau manggung, peserta sebelumku setelah selesai nyanyi langsung ngasih mic-nya ke aku. Aku ngga tahu kalau sama dia itu mic nya dimatiin. Lah terus pas aku mau nyanyi mic-nya mati, jadi balik lagi dari musik awal,” ungkapnya.

Selain itu, hal yang tak kalah seru dari kompetisi ini menurut Ira adalah bertemu dengan teman-teman dari berbagai daerah di Indonesia.

“Seru ketemu temen-temen kan dari berbagai daerah Indonesia jadi kalau ngobrol logatnya beda-beda. Jadi kadang susah ngerti waktu ngobrol,” ungkapnya. humas-red.uns/Ref/Isn

The post Mahasiswa Sastra Daerah Sabet Juara 1 Lomba Karaoke Nasional appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Tiga Mahasiswa Teknik Industri Menangkan Green Supply Chain Competition

$
0
0

UNS – Tiga Mahasiswa program studi Teknik Industri Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyabet juara satu dalam kompetisi Green Supply Chain di Jogyakarta (9-10/5/2018). Ketiga mahasiswa tersebut yaitu Izzatul Fitria Febriandini, Octavia Rizkadayanti, dan Maria Nindy Alif Jodinesia yang merupakan mahasiswa angkatan 2015 berhasil mengalahkan tim dari berbagai universitas di Indonesia.

Green supply chain competition merupakan kompetisi mengenai rantai pasok yang fokus pada nilai-nilai ramah lingkungan, mulai dari pembelian hingga end of product. Octavia, Izza dan Nindy kemudian mengusulkan sebuah ide mengenai green supply chain pada pembuatan telur asin. Menurut Octavia pemilihan telur asin didasarkan pada maraknya makanan yang menggunakan telur asin sebagai bahan pelengkap maupun utama.

“Dari tahun 2017 hingga sekarang itu kan lagi booming ya snack dan makanan olahan telur asin. Nah kita lihat itu sebagai peluang, karena itu berarti lagi hype kan telur asinnya,” ungkap Octavia.

Lebih jauh, Nindy menjelaskan bahwa dalam karya tulis mereka yang berjudul Green Supply Chain pada Industri Telur Asin, mereka menekankan nilai-nilai ramah lingkungan pada entitas procurement di supplier, entitas produksi, dan entitas distribusi ke konsumen.

“Jadi kita itu mengkaji beberapa permasalahan di telur asin. Misalkan di procurement itu kualitas telur asin belum dipilih dengan baik, jadi kita mengusulkan quality control seperti di frekuensi pemberian ransum. Kita juga mengusulkan penggunaan adonan pengasin bisa empat kali selama tekstur baik dan tidak ada aroma, karena biasanya cuma dipakai sekali dua kali itu seperti pemborosan,” terang Nindy.

Proses Persiapan

Untuk persiapan lomba ini, Izza mengaku melakukan persiapan dari bulan Maret 2018. Mereka melakukan banyak survey dan observasi kepada para pedagang telur asin yang ada di sekitar kota Solo, melakukan banyak kajian teori, serta berkonsultasi dengan dosen terkait.

“Jadi kita itu persiapannya mulai dari bulan Februari sampai bulan Maret untuk membuat satu karya tulis, kita tuh hampir sebulan. Pengumumannya baru bulan April kalau kita lolos presentasi ke Yogyakarta,” ungkap Izza.

Menuju hari H presentasi, Octavia mengaku mereka hanya melakukan latihan presentasi satu malam sebelumnya dikarenakan kesibukan masing-masing anggota di berbagai kegiatan kampus. Meskipun Octavia, Izza, dan Nindy sempat khawatir tidak sempat belajar, namun akhirnya mereka dapat memberikan hasil yang terbaik.

“Buat presentasi itu kami latihanya satu malam doang habis gala dinner, kalau total itu sekitar enam sampai tujuh kali latihan presentasi. Karena sebelum itu, kami masih sibuk juga ada yang jadi panitia acara di kampus ada yang jadi peserta presentasi paper juga,” terang Octavia. Humas – red.uns/Ref/Isn

The post Tiga Mahasiswa Teknik Industri Menangkan Green Supply Chain Competition appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Gali Cerita Atlet Pencak Silat UNS, Nadia: Pantang Menyerah Kunci Jadi Juara

$
0
0

UNS – Pencak silat merupakan salah satu cabang olahraga bela diri asal nusantara yang selain dapat melindungi diri, olahraga ini juga dapat melatih konsentrasi. Hal itulah yang melatarbelakangi Nadia Haq Umami Nur Cahyani, mahasiswa jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret (FKIP UNS) untuk menekuni pencak silat.

Mahasiswi angkatan 2016 ini mengaku bahwa ia mengenal pencak silat sejak masih duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar. Hal ini berawal dari seringnya melihat sang ayah yang berlatih pencak silat di rumah.

“Kebetulan Bapak mantan atlet nasional, waktu kecil di tinggal sama Bapak main Sea Games. Bapak sudah mengenalkan pencak silat dari kecil, jadinya saya tertarik,” kenang Nadia.

Gadis yang akrab disapa Nadia ini tak pernah sepi dari gelar juara baik nasional maupun internasional sejak berkecimpung di dunia pencak silat. Sebut saja di Pekan Olaharaga Nasional (PON) 2016 ia mendapatkan medali perunggu, Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) 2017 mendapatkan medali emas untuk nomor Fighter dan perunggu untuk seni tunggal, ASEAN School Games 2013 di Vietnam mendapatkan juara 2, Kejuaraan Silat Antar Bangsa Feskom 2017 (Malaysia) mendapatkan juara 1, dan yang baru saja diikuti yakni kompetisi UNJ Open pada bulan Mei 2018 ia mendapatkan juara pertama. Gadis asal kota Bengawan ini mengaku tidak ada pilihan lain selain pantang menyerah dan berlatih keras untuk menjadi juara.

“Latihan rutin dari Senin sampai Sabtu. Dua sesi, sore sama malam. Satu sesi itu sekitar 2 jam,” terang Nadia.

Lebih jauh, Nadia menyatakan bahwa dari sekian banyak perlombaan yang ia ikuti, PON adalah perlombaan yang paling berkesan untuk Nadia.

“Soalnya itu ajang paling bergengsi di Indonesia. Kan PON itu untuk dewasa, dari usia 17 hingga 35 tahun. Selain itu di PON yang maju itu mantan atlet-atlet pelatnas, jadinya berasa pertandingan bergengsi banget,” ungkap Nadia.

Ayah sebagai Sumber Inspirasi
Nadia mengaku bahwa Ayahnya lah yang menjadi sumber inspirasi di dunia pencak silat.

“Yang melatih Nadia dari kecil itu ya Bapak. Bapak baru melepas Nadia latihan baru waktu kuliah. Selama masih pelajar dulu, Bapak yang terus melatih saya,” ungkap gadis kelahiran 12 Agustus 1998 ini.

Nadia pun selalu mengingat pesan yang Ayahnya tanamkan sejak masih kecil.

“Kalau misalnya di pertandingan kalah, jangan menyerah dan menangis. Kalau kalah tidak boleh menangis. Kalah harus introspeksi diri. Kalau menang ya jangan sombong,” tutup Nadia. humas-red.uns/Ref/Dty

The post Gali Cerita Atlet Pencak Silat UNS, Nadia: Pantang Menyerah Kunci Jadi Juara appeared first on Universitas Sebelas Maret.


Nabila, Cantik dan Berbakat: Atlet Voli UNS Ini Tetap Nomorsatukan Pendidikan

$
0
0

What mankind wants is not talent, it is purpose”, begitulah sebuah kalimat yang bermakna “apa yang manusia butuhkan bukan bakat, melainkan tujuan” dari seorang penulis, kritikus, dan politikus Inggris abad 19, Edward Bulwer-Lytton. Sebuah bakat akan selalu jalan di tempat, jika tidak ada tujuan yang tertancap di ujung jalan. Setiap bakat perlu diarahkan agar dapat melahirkan kebanggan bagi diri sendiri dan orang lain.

Berbicara tentang bakat, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjadi rumah terbaik dalam peningkatkan minat dan bakat mahasiswa. Dari sekian mahasiswa, Nabila Balina menjadi salah satu di antaranya. Mahasiswi Ilmu Hukum UNS angkatan 2017 ini berbakat dalam olahraga voli. Bakatnya dalam voli tidak hanya sebuah kesenangan atau hobi semata, tapi juga melahirkan prestasi yang mengharumkan nama UNS di kancah nasional.

Liga Voli Mahasiswa 2017 yang diselenggarakan oleh Unit kegiatan Mahasiswa Bola Voli UNS menjadi laga pertamanya di tingkat nasional. Nabila merupakan altlet termuda di timnya dan bukan berasal dari program studi olahraga. Pada kompetisi tersebut, dengan waktu latihan yang sangat singkat Nabila mampu membawa timnya keluar sebagai juara.

“Untuk Livoma latihannya hanya dua hari. soalnya kan sebelumnya juga sudah pernah latihan dan main bareng, yang penting setiap individunya bagus semua jadi ya tinggal kompakin saja,” tutur Mahasiswi asal Kediri ini.

Tidak sampai disitu, torehan prestasinya berlanjut hingga Nabila diangkat sebagai tim putri Jawa Tengah pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) 2017 yang bertempat di Makassar, Sulawesi Selatan. POMNAS merupakan ajang olahraga Nasional tahunan antar provinsi untuk mahasiswa tingkat sarjana maupun diploma di Indonesia

“Setelah Livoma kemarin, enam pemain (termasuk Nabila) dari tim UNS bergabung di tim Jawa Tengah untuk mewakili Jawa Tengah tanding di event POMNAS,” ungkap atlet voli Jawa Tengah yang berposisi sebagai spiker ini.

Sebagai tuan rumah dalam Livoma 2018 yang akan diselenggarakan bulan September nanti, Nabila dan Tim UNS berharap dapat terus mempertahankan trofi juara dan kembali masuk sebagai tim Jawa Tengah dalam POMNAS 2018.

Nabila pernah punya mimpi untuk menjadi salah satu atlet nasional yang membawa nama Indonesia dalam kancah internasional. Namun, sebagai seorang mahasiswa dia sadar bahwa tugas utamanya adalah belajar dan lulus dari UNS dengan nilai yang gemilang.

“Dulu pernah punya impian itu, tapi semakin kesini kok kayaknya semakin sulit, bukannya menyerah atau bagaimana, tapi keadaannya memang seperti ini. Orang tua dan aku mengutamakan pendidikan. Ilmu bisa berguna sampai tua, nah voli mungkin ketika umur 40 sudah tidak ada tenaga pasti akan digantikan dengan yang lebih muda. Buatku, pendidikan sama voli harus bisa seimbang, tapi tetap pendidikan nomor satu,” tegas Nabila.

Nabila tidak hanya mengedepankan hobi sebagai kesenangan, tapi pendidikan tetap menjadi tujuan utama. Bakat bermain voli akan selalu bermakna positif selama pendidikan tidak diduakan. Begitulah cara Nabila berperan sebagai mahasiswi dan sebagai atlet berbakat. Humas.red-uns/Imr/Isn

The post Nabila, Cantik dan Berbakat: Atlet Voli UNS Ini Tetap Nomorsatukan Pendidikan appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Mahasiswa UNS Ciptakan Penurun Suhu Demam Berbahan Dasar Kulit Pisang

$
0
0

UNS – Inovasi mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti). Tiga mahasiswa yang sukses mendapatkan dana hibah penelitian tersebut yaitu, Alfiyatul Fithri (2015), Wahyu Puji Pamungkas (2015), dan Yayan Dwi Sutarni (2014) di bawah bimbingan Maulidan Firdaus yang merupakan dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS. Inovasi yang diciptakan bernama Reusable Fever Compress from Banana Peels and Shrimp Shells atau disebut dengan REFICAL.

REFICAL merupakan kompres demam dengan bahan dasar kombinasi kulit pisang dan cangkang udang. Tingginya angka kematian anak akibat kasus demam di Indonesia menjadi latar belakang inovasi ini diciptakan. Tujuan produk ini adalah sebagai pertolongan pertama penurunan suhu demam sehingga pemberian antipretik berlebih dapat dikurangi. Metode pembuatannya diawali dengan pembuatan hidrogel dari kulit pisang menggunakan teknik polimerisasi dilanjutkan pelapisan kain dengan kitosan dari cangkang udang.

REFICAL telah diuji menggunakan spektrofotometer FTIR, uji penurunan suhu dan uji antibakteri. Hasil penelitian dan pengujian menyebutkan bahwa REFICAL mampu menjadi solusi efektif dalam menurunkan demam, selain itu memiliki sifat reusable yang dilengkapi antibakteri serta ekonomis. Pembuatan REFICAL secara tidak langsung dapat mengurangi tiga permasalahan sekaligus diantaranya yakni mengurangi angka kematian anak akibat demam, mengurangi jumlah limbah kulit pisang, dan cangkang udang Humas.red-uns/Ath/Dty

The post Mahasiswa UNS Ciptakan Penurun Suhu Demam Berbahan Dasar Kulit Pisang appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Kreatif! Mahasiswa UNS ini Manfaatkan Rumput Laut untuk Kurangi Pencemaran Lingkungan

$
0
0

UNS – Pencemaran lingkungan adalah salah satu dampak dari pesatnya pertumbuhan industri yang tidak hanya terjadi di kota-kota besar, namun juga merambah ke daerah pedesaan. Metilen Biru atau MB adalah salah satu zat warna yang banyak digunakan karena merupakan warna dasar serta mempunyai kelarutan yang baik. Dalam proses industri penggunaan metilen biru hanya berkisar 5% sedangkan sisa 95% terbuang sebagai limbah.

Berangkat dari fenomena tersebut, tiga mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, yakni Syahna Febrianastuti (2014), Elsa Ninda Karlinda Putri (2014), dan Uly Wulan Apriani (2015) membuat sintesis dan aplikasi biomaterial penyerapan zat warna metilen biru dengan teknik eco-bio (adsorpsi-elektrokimia).

Mereka menerapkan teknologi baru yang ramah lingkungan, murah, dan efektif untuk menurukan kadar pencemaran yang diberi nama BIA-GOAL (Bioadsorben Graphene Oksida-Alginate). BIA-GOAL sendiri menggunakan bahan alginate yang dapat diperoleh dari rumput laut. Hasil uji menunjukan adanya penurunan kandungan metilen biru sebesar 90.37%.

Diharapkan dengan adannya inovasi ini dapat mengurangi pencemaran terhadap ekosistem serta munculnya penyakit seperti peningkatan denyut jantung dan muntah. Humas-red.uns/Ref/Isn

The post Kreatif! Mahasiswa UNS ini Manfaatkan Rumput Laut untuk Kurangi Pencemaran Lingkungan appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Sadari Tingginya Tingkat Kecelakaan Kendaraan Bermotor, Tiga Mahasiswa UNS Ciptakan E-Brake Assist

$
0
0

UNS – Intensitas kecelakaan kendaraan bermotor di Indonesia dirasa masih cukup tinggi setiap tahunnya. Hal ini terbukti hampir di setiap berita dari media cetak maupun daring selalu menampilkan potret kecelakaan kendaraan bermotor. Salah satu faktor yang sering terjadi adalah kendala pada bagian rem. Rem menjadi bagian terpenting dalam berkendara karena bagian ini dapat menghentikan laju kendaraan. Terlebih lagi struktur geografis Indonesia yang dipenuhi oleh jalanan berbukit membuat kendaraan sangat beresiko mengalami kecelakaan. Melihat fenomena tersebut, tiga mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, yakni Mufti Reza Aulia Putra (S1 Teknik Mesin 2015), Muhammad Rizal Arfandi (S1 Teknik Mesin 2015), dan Ikhtiar Choirunisa (S1 Teknik Mesin 2016) menemukan cara untuk meningkatkan kinerja rem kendaraan.

“Kami melihat banyak sekali kejadian kecelakaan karena rem blong, terutama di kendaraan matik. Karena memang kami tinggal di daerah pegunungan. Selain itu, salah satu dari kami juga membantu tim riset yang membahas tentang sistem pengereman di kampus. Akhirnya keluarlah ide untuk membuat sebuah alat untuk membantu kinerja rem kendaraan,” jelas Mufti.

E-Brake Assist menjadi penemuan tiga mahasiswa Fakultas teknik UNS ini. Alat ini merupakan rem elektrik yang pada penggunaannya memiliki prinsip fictionless atau tanpa gesekan. Gesekan dapat menyebabkan kelebihan panas atau over heat yang dapat membuat rem menjadi blong.

Gambaran teknologi e-brake assist, ciptaan tiga mahasiswa fakuktas teknik uns

“Jadi pada prinsipnya, dia (E-Brake Assist) tidak mengalami kontak langsung antar bagian bergerak dengan bagian penghenti laju kendaraannya. Jadi, pada rem konvensional antara kampas rem dan piringan pasti bersentuhan langsung, sehingga menghasilkan gesekan untuk menghentikan laju kendaraan. Sedangkan alat kami mengehentikan laju tanpa kontak langsung antara piringan dan magnet,” jelas mahasiswa asal Boyolali ini.

Alat ini menjadi pembaharu dari teknologi-teknologi yang pernah ada, contohnya adalah transimis automatic. Kendaraan dengan teknologi ini memiliki karakter minim engine brake sehingga rem menerima beban pengereman yang lebih besar. Akibatnya, tingkat kegagalan saat pengereman menjadi lebih besar sehingga dapat menyebabkan kecelakaan. Contoh lainnya adalah teknologi Eddy Current Brake yang biasa digunakan oleh kendaraan berkecepatan tinggi seperti kereta api.

“Namun kebanyakan dari penelitian tersebut masih dalam tahap eksperimen belum dalam tahap penerapan pada sepeda motor. Selain itu, peneliti terdahulu masih menggunakan piringan buatan dalam pengujiannya, sedangkan kami menggunakan piringan asli bawaan motor tersebut,” papar Mufti.

Penemuan ini diusulkan oleh Mufti dan kawan-kawan dalam Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Karya Cipta (PKM-KC) 2017 pendanaan 2018. Penelitian ini lolos dan didanai dan akan dilombakan pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di Yogyakarta pada Agustus mendatang.

“Untuk menang kami optimis, tapi tetap hasil semua penilaian ada di juri,” ungkap Mufti. Humas.red-uns/Imr/Isn

The post Sadari Tingginya Tingkat Kecelakaan Kendaraan Bermotor, Tiga Mahasiswa UNS Ciptakan E-Brake Assist appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Membanggakan! UKM Wiswakarman Menang Kompetisi Karawitan Internasional

$
0
0

UNS – Indonesia terkenal di mata dunia dengan seni dan budayanya, salah satunya adalah seni karawitan yang berasal dari Jawa Tengah. Kesenian ini menjadi salah satu warisan kebudayaan yang sarat akan nilai historis dan filosofis. Perpaduan antara alunan musik gamelan dan vokal menjadikan karawitan tidak pernah lekang ditelan zaman.

Namun, seiring perkembangan teknologi yang semakin maju, karawitan perlu mendapatkan perhatian lebih agar tidak hilang eksistensinya. Oleh karenanya, selain menjadi materi ajar di sebagian sekolah dan universitas, karawitan juga dikompetisikan baik dalam taraf nasional maupun internasional.

Baru-baru ini Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Wiswakarman Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjuarai perlombaan karawitan tingkat internasional. UKM Wiswakarman berhasil keluar menjadi juara pertama pada Panen International Karawitan Competition 2018 yang diselenggarakan dari Selasa (31/7/2018) hingga Rabu (1/9/2018) di desa Senden, Selo, Boyolali.

Walaupun dengan jangka waktu latihan yang singkat, tim Karawitan Wiswakarman dapat menunjukan performa yang maksimal dan mengungguli tim-tim yang lain.

“Kami latihan setiap hari, kira-kira cuma sebulan,” kata Septia, salah satu sinden tim Wiswakarman.

Selain itu, yang menarik, tim Wiswakarman baru pertama kali mengikuti event ini yang merupakan salah satu kompetisi bergengsi tahunan.

“Wiswakarman baru pertama kali ikut kompetisi itu, eh langsung juara satu. Itu kompetisi yang bergengsi di kalangan universitas negeri non seni,” cerita mahasiswa Program Studi S1 Sastra Daerah ini dengan penuh bahagia.

Pada kompetisi tersebut, tim Wiswakarman berhasil mengungguli enam tim lain yaitu Bharada Universitas Negeri Surabaya (UNESA), BKKT UNS, Kamasetra Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), UKSW Salatiga, Unitantri Universitas Brawijaya (UB), dan Kahijaw Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Tim Wiswakarman mendapatkan poin total 279 unggul 18 poin dari Runner-Up Bharada UNESA yang mendapatkan total poin 261 dan 20 poin dari juara ketiga Unitantri UB yang mendapatkan total poin 260.

UKM Wiswakarman merupakan UKM yang berfokus pada pembinaan mahasiswa dalam berbagai kesenian Jawa. Di dalamnya para mahasiswa dilatih untuk dapat menguasai berbagai model kesenian seperti ketoprak dan karawitan. UKM ini berada di bawah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS atau biasa disebut UKM Fakultas.

Prestasi yang diraih oleh UKM Wiswakarman ini memperkuat posisi UNS sebagai universitas yang menjunjung kebudayaan Indonesia, khususnya yang ada di tanah Jawa.

“Wiswakarman sebagai UKM yang komitmen melestarikan dan mengembangkan seni tradisi Indonesia sangat sejalan dengan visi dan misi UNS yaitu menjadikan UNS sebagai pusat ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdasarkan budaya nasional. Apalagi Wiswakarman banyak menorehkan prestasi di tingkat nasional dan internasional. Oleh sebab itu, tidak perlu diragukan lagi kontribusi UKM ini sebagai pendukung terhadap UNS mendunia via pengembangan seni Jawa,” papar Supardjo selaku Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan dan Alumni FIB.

Pada 2017 lalu UKM Wiswakarman juga meraih prestasi yang gemilang di tingkat internasional yaitu berhasil menjadi juara satu dalam Pertandingan Seni Tari Peringkat Insititusi Pengajian Tinggi di Universiti Utara Malaysia. Humas.red-uns/Imr/Isn

The post Membanggakan! UKM Wiswakarman Menang Kompetisi Karawitan Internasional appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Viewing all 1144 articles
Browse latest View live