UNS — Sejumlah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam Kelompok 312 KKN UNS periode Juli—Agustus 2021 memberi pelatihan pengolahan jagung inovatif bagi warga Desa Sambirejo, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri.
Adapun anggota kelompok terdiri atas Rullyani Kuncoro Putri (Pendidikan Bahasa Indonesia), Emanule Chyara Araceli Mulia (Pendidikan BK), Erza Setyawan (Pendidikan Akuntansi), Happy Merdeka Wati (Statistika), Ridho Nur Santoso (Argoteknologi), Ryan Anggara (Pendidikan Bahasa Indonesia), Yuqa Zahra Faza Nur Saffana (Pendidikan Ekonomi), dan Zalna Tiara (Ilmu Hukum).
Kegiatan tersebut dinisiasi oleh Rully dan tim sebagai bentuk realisasi Proker unggulan “Inovasi Kreasi Olahan Jagung” yang juga sesuai dengan tema yang diusung, yakni “Ekonomi Kreatif dan Kesehatan Masyarakat”.
Kepada uns.ac.id, Rully selaku Ketua Kelompok menuturkan, pelatihan ini diikuti oleh 15 peserta dari perwakilan empat dusun dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Lebih khusus, sasaran pelatihan adalah ibu-ibu PKK dan warga desa yang sudah memiliki usaha kecil di bidang kuliner.
Kreasi olahan jagung yang diajarkan pada pelatihan ini ialah nugget jagung dan susu jagung. Nugget jagung diolah seperti olahan nugget pada umumnya, hanya saja bahan baku utama diganti dengan jagung, terutama jagung manis. Sementara itu, susu jagung dibuat dengan sari jagung, susu sapi, gula, dan garam yang dicampur dan direbus bersamaan.

“Susu jagung merupakan minuman yang sehat bagi tubuh dan cocok untuk diminum oleh semua kalangan. Produk ini dapat dikonsumsi dalam keadaan hangat maupun dingin. Sedangkan nugget jagung dipilih karena maraknya olahan frozen food pada masa kini,” jelas Rully, Kamis (2/8/2021).
Selain itu, kelompok bimbingan Drs. Sugit Zulianto, M.Pd. ini juga menggunakan referensi hasil uji laboratorium analisis pangan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh yang rilis pada 11 September 2015 silam.
Hasil uji laboratorium tersebut menjelaskan bahwa kandungan karbohidrat pada nugget jagung telah mendekati nilai maksimum yaitu 24,8218% dari 25%. Lalu kandungan protein yang belum mencapai nilai minum yaitu 4,3772% dari 12% karena nugget jagung tidak menggunakan unsur protein tinggi, seperti daging ayam, dan kandungan lemak yang melebihi nilai maksimum yaitu 32,4600% dari 20%.
“Manfaat dari nugget jagung dan susu jagung di antaranya meningkatkan sistem kekebalan tubuh, kesehatan pencernaan, sebagai sumber energi, mengatasi anemia, menurunkan kolesterol, dan menceah penyakit kanker serta paru-paru,” imbuh Rully.
Potensi Pertanian Jagung
Adanya pelatihan ini juga tidak terlepas dari kurang optimalnya pengolahan jagung di Desa Sambirejo. Warga cenderung mengolah jagung dengan cara menjemurnya lalu langsung dijual dengan harga yang murah. Padahal, hasil tani berupa jagung di desa ini melimpah.
Hal ini pun dibenarkan oleh Yahmanto selaku Kepala Desa Sambirejo, sebagaimana keterangan yang diterima uns.ac.id dari Kelompok 312. “Jagung memang banyak, hanya saja kami memang kurang dalam mengolah jagung dan tidak maksimal. Mau diapakan jagung tersebut dan bagaimana pembuangannya (limbah),” jelasnya
Tidak hanya pengolahan, Kelompok 312 KKN UNS juga memberikan pelatihan pengemasan yang menarik. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas warga Desa Sambirejo dalam mengemas berbagai olahan produk, khususnya olahan jagung telah diajarkan, agar mampu bersaing di pasaran.
“Kami berharap ini dapat menjadi alternatif sumber pendapatan warga Desa Sambirejo dengan mulai memberdayakan UMKM dari hasil olahan jagung. Warga desa, kami berikan pemahaman mengenai pembuatan produk olahan yang sesuai dengan kesehatan dan tidak melanggar hukum,” kata Rully. Humas UNS
Reporter: Kaffa Hidayati
Editor: Dwi Hastuti
The post Optimalkan Potensi Desa, Kelompok 312 KKN UNS Beri Pelatihan Kreasi Olahan Jagung bagi Warga Sambirejo, Wonogiri appeared first on Universitas Sebelas Maret.