Quantcast
Channel: Mahasiswa UNS – Universitas Sebelas Maret
Viewing all 1144 articles
Browse latest View live

Mahasiswa FKIP UNS Ikuti Lomba Tingkat Nasional

$
0
0

UNS – Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta lolos untuk mengikuti lomba di tingkat nasional. Lomba yang akan diikuti oleh mahasiswa FKIP UNS tersebut yaitu lomba micro teaching, media pembelajaran kreatif, artikel ilmiah, dan presentasi ilmiah.

Dosen FKIP UNS yang ikut dalam proses seleksi di tingkat fakultas, Basori, M.Pd. mengatakan, untuk mengikuti lomba di tingkat nasional tersebut, sebelumnya sudah dilakukan seleksi ditingkat fakultas.

“Sebelumnya, para dosen dibantu oleh Lingkar Studi Pena (LSP) FKIP UNS, telah melakukan seleksi daring dengan cara peserta diminta untuk mengirimkan tautan dari file yang diikutkan seleksi sesuai cabang lomba yang diminati dan sudah terjaring nama-nama perwakilan dari FKIP UNS yang hendak maju mewakili FKIP UNS,” ujar Basori ketika dihubungi tim uns.ac.id , Senin (22/6/2020) petang.

Mahasiswa yang dinyatakan lolos untuk mengikuti lomba ditingkat nasional tersebut berkumpul pada Selasa (23/6/2020) untuk mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan lomba.

“Insyaallah besok, peserta yang sudah dinyatakan lolos seleksi di tingkat FKIP UNS, akan dikumpulkan secara daring via zoom untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Informasi yang kami terima, semuanya lomba akan diseleksi berbasis daring dengan penilaian portofolio yang telah dilombakan di tingkat lokal. Penyimpanan file portofolio, pada umumnya file video, melalui Google Drive dengan setting atau pengaturan anyone has the link,” imbuhnya.

Ada pun, nama-nama yang lolos pada seleksi micro teaching adalah Rielo Pambudi, Ilham Budiyanto, Darril Hermawan, Nuradinda Windi Arandani, Soafia Oka Rodiana, Novianti Puspitasari, Erlina Fatkur Rohmah, Nabilah Al Hafidhoh, Nani Muftihah, dan Itsna Listiyani. Pada media pembelajaran, terdapat 4 kelompok yang lolos seleksi dengan masing-masing ketua yang bernama Akhmadi Putro Aji Pangestu, Laili Khairun Nisa, Aldi Dwi Saputra, dan Awang Setyawan. Sementara, pada cabang lomba artikel dan presentasi ilmiah terdapat 4 kelompok yang dinyatakan lolos seleksi masing-masing ketua yang bernama Eryneta Nurul Hasanah, Alfina Tri Buanawati, Wahyu Nugroho, dan Aulia Fathimatuz Zahra.

Beyfa Rizky Salsabila, salah satu anggota tim dari lomba media pembelajaran yang dinyatakan lolos seleksi mengaku senang.
“Pertama shock dulu sih, tapi ya senang juga karena nggak nyangka kalau bakal lolos seleksi,” ujarnya.Humas UNS/Zalfaa/Dwi

The post Mahasiswa FKIP UNS Ikuti Lomba Tingkat Nasional appeared first on Universitas Sebelas Maret.


Mahasiswa UNS Berikan Edukasi Tentang Covid-19 di Batang

$
0
0

UNS— Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Ratna Intan Sari memberikan edukasi terkait Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) kepada warga di Desa Sidayu RT 01/ RW 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. Ini dilakukan sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Covid-19 UNS.

Kepada uns.ac.id, Ratna mengatakan alasan melakukan edukasi Covid-19 di Desa Sidayu karena di kawasan tersebut, pemahaman masyarakat terkait dengan Covid-19 masih rendah. Selain itu, Kecamatan Bandar sempat ditetapkan sebagai daerah zona merah karena terdapat Orang Dengan Pengawasan (ODP) dan satu kasus positif Covid-19.

Dengan mengangkat tema Supporting Pemahaman Masyarakat terhadap Covid-19, Ratna melakukan berbagai kegiatan. Diantaranya melakukan sosialisasi daring seputar Covid-19 yang dilaksanakan melalui grup sosial media beranggotakan warga Desa Sidayu dan bekerja sama dengan bidang media dari komunitas Batang (IMASKABA). Lalu penempelan selebaran dan poster tentang Covid-19 di lingkungan Desa Sidayu. Kemudian melakukan pemberdayaan penjahit dengan pembuatan masker kain, lalu edukasi cara pakai dan cuci masker kain secara daring dengan pembuatan video maupun secara langsung disertai dengan penjelasan. Kemudian Ratna juga memberikan pemahaman terkait dengan ketahanan pangan untuk warga terdampak Covid-19 dan penempelan stiker info mini Covid-19.

“Dan Alhamdulillah kegiatan KKN Covid-19 ini mendapat respon yang baik dari pihak desa maupun masyarakat. Melalui program KKN Covid-19 UNS ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat secara nyata dalam menghadapi Covid-19,” terang Ratna, Rabu (24/6/2020).

Sementara itu, Ketua RT 01 Desa Sidayu, Sahrir, menyampaikan ucapan terima kasih kepada UNS terkait adanya program KKN Covid-19 ini. “Bagus, apalagi lingkungan di sini memang butuh edukasi dan pemahaman tentang Covid-19. Pemberdayaan penjahit juga sangat membantu, hasilnya dapat bermanfaat. Dengan terlaksananya program KKN UNS ini, mampu meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Sidayu sehingga bisa lebih waspada dalam menghadapi Covid-19,” ujar Sahrir.

Sedangkan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Covid-19 UNS, Winarno, S.Si., M.Eng menyampaikan bahwa UNS mengarahkan kegiatan KKN bagi mahasiswa semester enam dalam bentuk kegiatan relawan UNS tanggap wabah Covid-19 di daerah tempat tinggal masing-masing. Kegiatan tersebut menjadi langkah alternatif yang dicanangkan oleh Pengelola KKN UNS sebagai bentuk recognisi dari kegiatan KKN dalam masa pandemi Covid-19. “Diharapkan para penggiat intelektual sesuai dengan bidang keilmuannya mampu membantu penanganan Covid-19 secara nyata kepada masyarakat,” ujar Winarno. Humas UNS/Dwi

The post Mahasiswa UNS Berikan Edukasi Tentang Covid-19 di Batang appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Mawapres UNS Tebar Inspirasi

$
0
0

UNS-Mahasiwa Berprestasi (Mawapres) Utama Sarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Imam Arifin berbagi inspirasi dalam program Prestasi MTA TV, Selasa (23/6/2020) di studio MTA TV, Surakarta. Acara yang dipandu oleh Irwan Firman pada pukul 15.00 WIB-16.00 WIB tersebut juga menghadirkan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Pertanian (FP) UNS, Dr. Agung Wibowo. Dalam program tersebut, Imam menyampaikan mengenai perjuangannya hingga menjadi Mawapres.

Terdapat proses panjang yang dilalui baik kegagalan maupun keberhasilan hingga mampu membentuk jati diri seorang Imam. Ia menilai bahwa kegagalan merupakan hal yang biasa dan wajar.
“Saya pernah mengalami kegagalan, namanya saja kompetisi pasti akan menemui kegagalan ataupun keberhasilan. Semakin banyak kegagalan, semakin banyak benih kesuksesan yang nantinya akan diraih. Setiap kegagalan yang saya dapatkan selalu saya jadikan sebagai sarana untuk belajar serta menganalisis dan mengevaluasi apa saja yang selama ini masih kurang,” jelasnya.

Mahasiswa Prodi Ilmu Tanah FP tersebut memiliki prinsip bahwa setiap orang memiliki rezeki masing-masing. Jika saat ini gagal, pasti akan mendapatkan rezeki atau jalan pada lain kesempatan. Dukungan dari keluarga sangat berperan dalam langkah yang Ia lalui hingga saat ini.

“Orangtua dan keluarga selalu memberi semangat dan dukungan pada setiap kegiatan yang saya ikuti. Selain itu, pihak kampus juga senantiasa mendukung dan memberi suntikan energi bagi saya untuk terus semangat khususnya dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) 2020. Mereka banyak memberi masukan dan pandangan mengenai gagasan yang saya buat. Berkat mereka juga semangat saya tidak akan pernah pudar,” ungkapnya.

Dalam ajang Pilmapres UNS, Imam mengusung sebuah aplikasi android yang mampu mengontrol irigasi pada lahan pasir. Aplikasi tersebut diberi nama Semar Sandy-App, kata Semar merujuk pada Universitas Sebelas Maret serta Sandy yang merujuk pada tanah berpasir.

“Aplikasi ini memiliki fungsi memonitoring dan mengontrol irigasi secara jarak jauh dengan menggunakan smartphone. Nantinya kelembapan tanah dapat dimonitoring secara realtime sehingga akan terakumulasi berbagai data yang telah diperoleh dari perhitungan. Sementara fungsi mengontrol di sini yakni aplikasi akan mengatur pemberian air dan penghentian irigasi jika diperlukan,” jelasnya.

Pada akhir segmen, Imam berpesan untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi serta kemampuan yang dimiliki agar bermanfaat bagi orang lain.
“Jangan pernah mengkerdilkan ide gagasan yang kita miliki, yakinlah bahwa setiap ide yang kita miliki akan berguna bagi orang lain meskipun belum tau kapan ide tersebut dapat direalisasikan. Terakhir, mari kita tingkatkan daya inovatif dan kreativitas yang kita miliki sehingga akan menghasilkan berbagai ide brilian yang dapat membantu mengatasi berbagai permasalahan bangsa ini,” tutup Imam. Humas UNS/Bayu/Dwi

The post Mawapres UNS Tebar Inspirasi appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Mahasiswa FSRD UNS Terima Hadiah Sayembara Gambar Semar dan Punakawan Milenial

$
0
0
UNS – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menerima hadiah sebesar Rp 6.250.000 dari PT. Batik Semar dalam ajang Sayembara Gambar Semar dan Punakawan Milenial, Selasa (23/6/2020).
Sayembara yang digelar secara online tersebut merupakan kerja sama antara PT. Batik Semar dengan FSRD UNS. Tujuanya untuk mengasah kreativitas mahasiswa Prodi Seni Rupa Murni UNS selama pandemi Covid-19 masih berlangsung.

Saat dihubungi uns.ac.id melalui pesan singkat, Sartika Ayu Andari yang merupakan salah satu penerima hadiah sayembara menjelaskan kegiatan tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa aktif Prodi Seni Rupa Murni UNS di semua angkatan. Selanjutnya, hasil karya sayembara akan dikerucutkan menjadi 10 pemenang dengan 2 kategori yang berbeda.

“Kategori pertama adalah membuat tokoh Punakawan yang bergaya milenial dan kategori yang kedua adalah membuat tokoh Semar bergaya milenial,” jelas Sartika.

Mahasiswa Prodi Seni Rupa Murni FSRD UNS yang masuk ke dalam 10 besar Sayembara Gambar Semar dan Punakawan Milenial adalah Kharisma Putri, Gagah Bella Alhaq, Niken Dewi Saputri, Noni Rinjani, Anita Chyntia Dewi, Aprilia Tri Hapsari, Dani Arianto, Anggista Citra Pita Sari, Sartika Ayu Andari, dan Anung Chrispanjalu.

Dalam prosesnya, Sartika yang mengikuti sayembara kategori Semar Milenial mengaku butuh 6 hari untuk menyelesaikan desainnya. Alasannya memilih tokoh Semar karena ia ingin desainnya dapat direalisasikan menjadi maskot/ patung PT. Batik Semar.

“Kurang lebih 6 hari karena pengumumannya (red: sayembara) keluar tanggal 12 April dan deadline-nya tanggal 18 April. Menurut saya mungkin yang susah membuat desain gambar tanpa menghilangkan karakter aslinya. Di sini teman-teman ada macam-macam cara ngerjainnya. Ada yang langsung ke digital dan ada yang digambar dulu manual di kertas baru di edit di pc/ laptop,” lanjut Sartika.

Walau selama proses pengerjaan ia dituntut fokus untuk menyelesaikan Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Genap, Sartika mengaku senang dengan keikutsertaannya dalam sayembara ini.

Baginya, mencari ide untuk menyuguhkan desain tokoh Punakawan dengan rasa milenial merupakan tantangan tersendiri. Selain itu, ia juga memuji hasil karya sayembara mahasiswa Prodi Seni Rupa Murni UNS lainnya yang sama-sama keren.

“Karena sebenernya susahkan itu nyari idenya, yaitu gimana caranya bisa menyuguhkan desain Punakawan yang gaul tapi tetap terlihat karakternya. Dan yang ikut lomba ini juga lumayan banyak dari berbagai angkatan di Prodi Seni Rupa Murni UNS. Senang dan bangga sih gak nyangka ternyata bisa menang dalam 10 besar ini karena gambar teman-teman yang lain itu keren-keren banget,” pungkasnya. Humas UNS/Yefta/Dwi

The post Mahasiswa FSRD UNS Terima Hadiah Sayembara Gambar Semar dan Punakawan Milenial appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Si Ojan, Platform Edukasi Bahasa dan Budaya Jawa Karya Mahasiswa UNS

$
0
0

UNS – Tasya Ayu Oktayana, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jawa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) angkatan 2017 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menginisiasi sebuah platform atau gerakan edukatif bernama ‘Si Ojan’. ‘Si Ojan’ yang memiliki kepanjangan ‘Sinau Jawa Bebarengan’ tersebut merupakan platform untuk berbagi ilmu kejawaan yang meliputi bahasa Jawa, budaya Jawa, dan segala aspek di dalamnya.

Kepada uns.ac.id, Tasya bercerita bahwa ‘Si Ojan’ bermula dari keinginannya untuk berbagi ilmu yang ia peroleh di bangku perkuliahan. Menurutnya, bahasa dan budaya Jawa sangat menarik untuk dipelajari serta sarat akan makna dan nilai kehidupan yang baik. Sayang, banyak hal yang mungkin orang-orang belum tahu tentang makna tersebut, khususnya anak-anak.

“Nilai yang dibawa ‘Si Ojan’ ini sebenarnya hanya ingin mengenalkan dan melestarikan bahasa, budaya, dan aksara Jawa yang di dalamnya terdapat makna filosofis. Utamanya dalam pembentukan karakter yang berbudi pekerti luhur,” terang Tasya, Senin (29/6/2020).

Dalam kegiatan awalnya, ‘Si Ojan’ memanfaatkan instagram sebagai platform berbagi pengetahuan kejawaan yang disajikan dengan desain beragam. Selain itu, ‘Si Ojan’ juga hadir dalam bentuk diskusi daring bernama ‘Kelas BBJ (Babar Bab Jawa)’ dan ‘Micara’ yang berkolaborasi dengan para pegiat bahasa dan budaya Jawa.

Beberapa bahasan yang diulas diantaranya relevansi tembang dolanan sebagai pendidikan karakter anak, beksan dalam kebudayaan Jawa, dan aksara Jawa Kawedhar berikut filosofinya. Antusiasme untuk ‘BBJ’ dan ‘Micara’ pun sangat bagus, baik dari kalangan mahasiswa, dosen, pengajar sekolah, maupun pelajar.

“Warganet banyak yang mendukung dan memberi masukan topik selanjutnya yang bisa diulas. Kedepannya mungkin ada pembahasan tentang ¬Ringgit (wayang) dan Sengkalan. Kami juga akan mengembangkan implementasi bahasa Jawa dalam pendidikan,” imbuh Tasya.

Tidak hanya edukasi daring, sejak akhir 2019 lalu, ‘Si Ojan’ menjadi fasilitator di Taman Belajar Anak Hebat (TaBAH) Rusunawa Putri Cempo, Surakarta. Di TaBAH, ‘Si Ojan’ mengajar anak-anak di sana setiap Jumat sore dengan satu materi yang dipelajari.

Materi atau topik tersebut, imbuh Tasya, disusun dalam kurikulum sederhana dan dikemas menarik. Seperti penggunaan kartu Carakan untuk belajar aksara Jawa dan pendidikan karakter melalui film.

“Namun tidak jarang materi disesuaikan dengan keinginan dan suasana hati anak-anak. Untuk mengajar anak-anak memang harus pintar-pintar membawa diri,” ujarnya.

Pada awalnya, Tasya mengelola ‘Si Ojan’ seorang diri sejak April 2019. Seiring berjalannya waktu, ada empat orang teman yang turut bergabung. Yakni Pratiwi dan Rosi yang membantu pembelajaran di rusunawa, lalu Riski Fidiana dan Alin Rizky yang membantu di bidang -Event dan Pengembangan. Para dosen Pendidikan Bahasa Jawa UNS pun memberikan dukungan berupa masukan bagi pengembangan ‘Si Ojan’.

Beragam kolaborasi juga dijalin ‘Si Ojan’ dengan beberapa komunitas lain. Bahkan ‘Si Ojan’ pernah berdiskusi perihal Kartu Carakan sebagai media pembelajaran aksara Jawa bersama dengan MGMP Bahasa Jawa MA Se-Solo Raya.

“Kami berharap ‘Si Ojan’ dapat terus menemani teman-teman yang ingin belajar bersama tentang Jawa. Semoga selanjutnya, terjalin banyak kolaborasi dengan komunitas atau lembaga lain untuk memberi manfaat lebih luas. Sehingga bahasa dan budaya Jawa dapat semakin berkembang,” tutup Tasya. Humas UNS/Kaffa/Dwi

The post Si Ojan, Platform Edukasi Bahasa dan Budaya Jawa Karya Mahasiswa UNS appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Mahasiswa FKIP UNS Torehkan Prestasi di Ajang LKTIN Himamia Unima

$
0
0

UNS – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Kimia (Himamia) Universitas Negeri Manado (Unima), Sabtu (27/6/2020).

Bondan Ajidewantara bersama dengan Atina Rahmawati yang berasal dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Fisika FKIP UNS ini, mendesain media pembelajaran fisika Augmented Reality 3D Pocket Book (AR3POB) yang berhasil menyabet juara harapan 2 pada ajang ini. AR3POB berisi materi tata surya Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menghasilkan produk berupa modul cetak yang berbentuk buku saku yang dinamakan AR3POB solar system dan juga aplikasi android bernama Astro Go. Proyek pengerjaan media pembelajaran ini sebenarnya sudah digagas sejak tahun lalu, namun untuk materi tata surya baru direalisasikan sejak Februari kemarin. Bondan mengaku produk tersebut masih berupa prototype.

“Produk kami tersebut masih berupa prototipe dan belum diujikan kepada siswa secara langsung, kami baru mencobanya hanya sejauh mencari kelemahan dari alat kami,” ujar Bondan pada tim uns.ac.id pada Senin (30/6/2020).

Di bawah bimbingan Fairusy Fitria Haryani, S.Pd., M.Si., Dosen Prodi Pendidikan Fisika, mereka berhasil masuk babak final hingga menjadi pemenang. Awalnya, presentasi lomba akan dilaksanakan di Unima, namun karena terkendala Covid-19, akhirnya paparan lomba dilaksanakan secara daring. Bondan dan Atina melakukan presentasi di kampus UNS dengan menerapkan protokol kesehatan pada Jumat (26/6/2020) lalu.

Bondan mengatakan, mereka ingin menguji kelayakan media augmented reality yang telah dibuat untuk media pembelajaran.
“Sebenarnya kami ingin menguji kelayakan media augmentedreality yang telah kami buat, penerapan augmentedreality untuk media pembelajaran termasuk hal yang baru sehingga dengan mengikuti lomba ini, kami harapkan mendapat masukan berbagai ahli yang menjadi juri untuk perbaikan media ini yang lebih baik. Selain itu, kami juga ingin mengenalkan penerapan augmentedreality pada dunia pendidikan di Indonesia. Kami juga ingin berkarya sebelum kami menginjak semester yang lebih tua, walaupun hasilnya kurang maksimal,” kata Bondan. Humas UNS/Zalfaa/Dwi

The post Mahasiswa FKIP UNS Torehkan Prestasi di Ajang LKTIN Himamia Unima appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Mahasiswa FSRD UNS Gelar Pameran secara Daring

$
0
0

UNS-Mahasiswa Program Studi Kriya Tekstil Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan pameran secara daring pada Rabu (1/7/2020). Pameran yang bertajuk Online Art Exibition Cetak Saring ini merupakan output dari mata kuliah Cetak Saring. Di bawah bimbingan dosen Dyah Yuni Kurniawati, M.Sn, berhasil menghimpun sebanyak 105 karya dari 21 mahasiswa Angkatan 2017.

Pameran daring yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas mahasiswa dalam berkarya di tengah pendemi meskipun berada di rumah ini dilakukan melalui Instagram dan Youtube. Cetak saring merupakan mata kuliah praktik lintas Prodi yang diselenggarakan oleh prodi Kriya Tekstil. Dalam sambutannya, Dyah Yuni Kurniawati, M.Sn., selaku dosen pengampu menyampaikan bahwa seni rupa merupakan pengawal peradaban dari masa ke masa. Saat ini seni rupa harus tetap eksis meskipun dalam kondisi seperti ini.

“Kini dunia meminta bukti bahwa seni rupa harus mampu eksis di tengah pandemi, berkolaborasi dengan media apapun agar terjaga eksitensinya. Teman-teman sebagai insan akademik, tentu pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi karya-karya kita tetapi kita harus move on dan mampu menanggulangi ini semua. Pandemi bukanlah alasan untuk tidak berkarya namun memecut semangat kita untuk berkarya,” jelasnya.

Salah seorang mahasiswa Kriya Tekstil FSRD UNS, Elvin Setiowati yang tergabung dalam pameran tersebut menuturkan bahwa desain yang diikutkan bertema bangunan iconic Kota Solo.

“Sesuai dengan tema yang diusung yaitu Solo dan pandemi Covid-19, menginspirasi saya untuk membuat desain bangunan iconic Kota Solo yang diapliksikan pada desain kaus dan hodie. Desain yang saya buat yakni seperti denah peta, tugu jam Pasar Gede, Pasar Gede, batik, dan arah penunjuk jalan yang menunjukkan lokasi-lokasi identik di Solo seperti Benteng Vastenburg, Pasar Klewer, dan Pura Mangkunegaran,” jelasnya.

Dalam membuat karya tersebut, Elvin membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Terdapat proses yang harus Ia lakukan seperti pemilihan ide, konsep, referensi, hingga pada akhirnya hasil karya visual tersebut selesai. Mahasiswa semester 6 tersebut berharap meskipun di tengah pandemi, sebagai mahasiswa harus tetap berkarya.

“Harapan saya, semoga kita semua terutama mahasiswa seni rupa dan desain tentunya dapat terus berkarya dan berkreasi. Kondisi seperti ini tidak boleh menjadi suatu hambatan bagi para pelaku seniman untuk tetap terus berkarya. Tentunya kondisi seperti ini bagi para mahasiswa dapat dijadikan sebagai pembelajaran melalui pola baru yang dapat menjadi terobosan baru dalam perkembangan seni rupa kedepannya,” tutupnya. Humas UNS

The post Mahasiswa FSRD UNS Gelar Pameran secara Daring appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Karya Pendidikan Mahasiwa UNS dalam KKN Covid-19 Batch 2

$
0
0

UNS – Mahasiswa asal Program Studi (Prodi) Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Windi Mulyani, mendampingi masyarakat kampung halamannya di RT 001/ RW 003 Desa Kedungwinangun, Kebumen untuk membuat hand sanitizer, cairan disinfektan, dan masker kain 2 ply 2 lapis. Kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 15 Mei hingga 30 Juni 2020.

Karya yang dilakukan Windi tersebut merupakan program yang ia susun dalam KKN Covid-19 UNS Batch 2. Windi yang pernah meraih juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Forestime berkat idenya menyulap limbah aren menjadi bahan bakar alternatif memilih tema besar Pendidikan Covid-19 dalam KKN kali ini.

“Sudah ada upaya memutus penyebaran Covid-19 oleh pemerintah dengan menerapkan work from home dan social distancing. Tapi, penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia semakin bertambah. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan terhadap pandemi yang berimplikasi terhadap minimnya kesadaran masyarakat,” ujar Windi.

Windi menambahkan jika kurang maksimalnya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia juga disebabkan oleh kurangnya integrasi dan koneksi antara tingkat pusat dengan lingkup terkecil, yaitu desa.

Selama melakukan pendampingan pembuatan hand sanitizer, disinfektan, dan masker kain 2 ply 2 lapis, Windi turut didampingi oleh Eko Supri Martiono.

Proses pendampingan yang dilakukan Windi ternyata membuahkan hasil. Masyarakat di kampung halamannya berhasil membuat 90 botol hand sanitizer, 25 masker kain 2 ply 2 lapis, 7 liter cairan disinfektan, 90 lembar poster edukasi, 50 lembar stiker edukasi dan persuasi, dan 2 buah banner edukasi.

“Proses pembuatan yang dilakukan telah disesuaikan dengan standar aturan yang ada serta pemberian edukasi kepada masyarakat tetap dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan,” jelas Windi.

Selanjutnya, hasil pembuatan hand sanitizer, masker kain, dan cairan disinfektan disalurkan kepada masyarakat di RT 001/ RW 003 Desa Kedungwinangun, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen.

Karya lain yang dilakukan Windi adalah mengedukasi masyarakat mengenai bahaya penyebaran Covid-19. Kegiatan edukasi pencegahan Covid-19 yang dilakukan Windi menyasar anak-anak sampai orang dewasa.

Sarana edukasi Covid-19 yang digunakan Windi juga cukup beragam. Ia menggunakan poster, stiker, dan banner. Selain itu, Windi juga aktif mengedukasi masyarakat melalui grup Whatsapp warga, Instagram, Facebook, dan kanal Youtube Windi Mulyani.

Dengan karyanya ini, Windi menaruh harapan kepada masyarakat di kampung halamannya. Ia berharap agar masyarakat mulai sadar akan bahaya penyebaran Covid-19 yang menular melalui mata, hidung, dan mulut.

“Edukasi Covid-19 ini sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penanggulangan Covid-19. Sasaran utama edukasi ini adalah anak-anak dan orang tua karena anak-anak dan orang tua lebih rentan terkena Covid-19,” pungkasnya. Humas UNS

The post Karya Pendidikan Mahasiwa UNS dalam KKN Covid-19 Batch 2 appeared first on Universitas Sebelas Maret.


Inovasikan Yoghurt Kedelai, Mahasiswa UNS Torehkan Prestasi di Kancah Nasional

$
0
0

UNS-Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Pasalnya, tiga mahasiswa UNS berhasil meraih juara dua pada ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Agritech Exhibition yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar pada Minggu (5/7/2020). Mereka yakni Davena Salsabilla dari Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Arifin Septiyanto dari Pendidikan IPA FKIP, dan Nor Isnaeni Dwi Arist dari Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian (FP).

Kompetisi tersebut dilakukan secara daring sejak Februari 2020 yang dimulai dari pengiriman karya, presentasi finalis, hingga pengumuman pemenang. Kategori kejuaraan yang berhasil mereka raih yaitu pada kategori Ilmu dan Teknologi Pangan.
Ketua kelompok, Davena Salsabilla mengungkapkan bahwa mereka sangat senang karena berhasil meraih predikat juara.
“Alhamdulillah, kami sangat senang dan bangga karena dapat membawa nama baik kampus di kancah nasional lewat karya. Tentunya, hal ini kemudian menjadi inspirasi bagi kami untuk semakin berkembang ke arah yang lebih baik lagi. Kemudian, kami menyadari bahwa hasil ini tak semata-mata dari usaha kami saja, tetapi dari berbagai pihak baik dari sahabat, dosen pembimbing, dan orang-orang lain yang kami cintai dan senantiasa mendoakan dan mensupport kami,” ungkapnya kepada uns.ac.id pada Selasa (7/7/2020).

Gagasan yang mereka angkat dalam kompetisi ini yaitu Delgurt (Kedelai Yoghurt) : Inovasi Yoghurt Baru Terfortifikasi Buah Lokal Parijoto Berbasis Kolaborasi Penta Helix di Desa Colo Kabupaten Kudus.

“Jadi, kami mengusung sebuah inovasi yoghurt baru dengan bahan dasar susu kedelai yang manfaatnya tidak kalah dari susu sapi. Kemudian terfortifikasi buah lokal parijoto dalam pengembangannya berbasis kolaborasi Penta Helix yang melibatkan lima elemen penting seperti academics, businessman, community, goverment and media (ABCGM),” jelasnya.

Davena juga mengungkapkan bahwa persiapan yang dilakukan tidak terlalu lama, hanya beberapa hari. Kendala yang mereka alami terletak kondisi pandemi Covid-19 yang mengakibatkan seluruh proses penyusunan paper dilakukan secara online melalui Whatsapp.

“Kami berharap semoga kedepan dapat lebih baik lagi dan bagi teman-teman yang lain jangan patah semangat dalam mencapai cita-cita. Usaha yang baik selalu diiringi dengan doa pula. Terakhir, dibalik pandemi Covid-19 kita harus tetap melakukan hal-hal bermanfaat seperti mengikuti lomba, webinar maupun hal lainnya agar tetap produktif. Stay safe and healthy ya,” tutup mahasiswa semester enam tersebut. Humas UNS

The post Inovasikan Yoghurt Kedelai, Mahasiswa UNS Torehkan Prestasi di Kancah Nasional appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Mahasiswa FKIP UNS Inisiasi Rumah Belajar Gratis

$
0
0

UNS-Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menginisiasi rumah belajar bagi siswa terdampak Covid-19 secara gratis. Program ini digagas oleh Sofia Oka Rodiana di Dusun Becok, Desa Kartoharjo RT 32/9, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan dalam rangka Kuliah Kerja Nyata (KKN) Penanganan Covid-19 UNS. Pandemi yang sudah melanda Indonesia sejak awal maret lalu membuat kegiatan belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh.

Sofia mengatakan, bahwa salah satu latar belakang Ia menggagas program tersebut karena keresahan dari orangtua siswa. Pembelajaran jarak jauh pun harus tetap dalam pengawasan orangtua serta membutuhkan koneksi internet yang cukup.

“Banyak orangtua yang mengeluh karena di sini termasuk desa, kemudian kurang mendapat perhatian secara intensif dari sekolah. Terlebih mayoritas masyarakat bekerja di sawah, jadi anak-anak dibiarkan main dan keluyuran tanpa adanya jam belajar. Ketika anak-anak dipegangi handphone, mereka justru membuka game, youtube dan hal-hal yang tidak berkaitan dengan pelajaran. Awalnya saya hanya mengajar dua orang saja, kemudian lama-kelamaan bertambah banyak hingga 30 murid,” ungkapnya pada uns.ac.id pada Kamis (9/7/2020).

Ia juga mengatakan bahwa letak daerah yang berada di desa membuat koneksi internet pun terbatas, sehingga berpengaruh pada pembelajaran daring. Setiap hari, Sofia mengajar siswa-siswa Sekolah Dasar (SD) selama kurang lebih 4,5 jam.

“Di sini kan susah sinyal, sehingga orangtua menyarankan untuk dilakukan secara langsung. Selain itu juga untuk menghindari anak-anak yang membuka youtube ataupun game yang dapat menggangu pelajaran. Saya melakukan kegiatan ini di Musala Al-Aziz yang mana setiap hari saya mengajar tiga kelas selama 4,5 jam mulai pukul 06.00, jadi masing-masing kelas durasinya 1,5 jam,” paparnya.

Meskipun dilakukan secara langsung, namun Ia tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Kegiatan yang Ia lakukan tidak hanya berada di dalam ruangan saja, melainkan juga di luar ruangan agar siswa tidak jenuh dan bosan. Setiap hari Sabtu Ia mengadakan senam bersama, kemudian pada hari Minggu terdapat outing class berupa menggambar dan mewarnai. Selain mengadakan kegiatan bimbingan belajar, Ia juga mengadakan program berupa pembuatan hand sanitizer.

“Saya juga membuat hand sanitizer sendiri dari bahan-bahan kimia yang aman. Saya menggunakan alkohol 70%, glyserin, aquades, pewangi atau fragrance lemon dan stroberi. Hand sanitizer tersebut saya distribusikan ke masyarakat di lingkungan rumah, terutama masjid dan musala. Alhamdulillah ada bantuan juga dari UNS melalui kegiatan relawan Covid sehingga dapat memudahkan langkah saya,” tuturnya.

Selain bantuan dari UNS, peran dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. Deny Tri Ardianto juga sangat besar dalam mendukung pelaksanaan program. Sofia menilai program KKN di rumah sendiri membuat mahasiswa menjadi lebih akrab, paham mengenai desa sendiri dan membuat relasi dengan masyarakat menjadi semakin banyak.

“Kalau kita sudah lulus kan yang dihadapi adalah masyarakat, saya mengambil hikmah dari KKN ini bahwa KKN tidak harus jauh-jauh, tidak harus di pantai dan gunung. Saya sangat bersyukur bisa KKN di desa saya sendiri sehingga dapat berperan dalam memajukan pendidikan terlebih pendidikan di desa saya bisa dibilang masih kurang. Alhamdulillah kegiatan ini juga masih berlangsung hingga saat ini serta telah mendapat izin dari wali kelas mereka,” pungkasnya. Humas UNS

The post Mahasiswa FKIP UNS Inisiasi Rumah Belajar Gratis appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Mahasiswa UNS Ciptakan Fungisida dari Kulit Jeruk Pamelo

$
0
0

UNS – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil menciptakan fungisida alami dari kulit jeruk pamelo. Berkat inovasi yang diberi nama Darikulo (Fungisida Organik dari Kulit Pamelo) tersebut, kontingen mahasiswa UNS ini berhasil meraih medali perak di ajang Perlis International Engineering Invention & Innovation Exhibition 2020 (Pi-Envex) pada 20-22 Maret 2020.

Kontingen mahasiswa UNS dalam Pi-Envex 2020 beranggotakan Ahmad Imam Syafi’i asal Program Studi (Prodi) D3 Agribisnis Hortikultura Sekolah Vokasi (SV), Fauzia Diah Rahayu asal Prodi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian (FP), Gallanta Andre Perdana Putra asal Prodi D3 Agribisnis Hortikultura SV, Hulwa Anindya Pratiwi asal Prodi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dan Windi Mulyani asal Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP dengan dosen pembimbing, Feri Setyowibowo, SE., MM.

Dalam kompetisi yang digelar oleh Malaysia Research and Innovation Society (MyRis), kelimanya menciptakan Darikulo yang merupakan produk fungisida organik untuk mencegah pembusukan buah pada tanaman tomat.

“Darikulo adalah fungisida organik dari ekstrak kulit jeruk pamelo untuk mencegah pembusukan buah akibat phatogenic thanatephorus cucumeris di tanaman tomat,” ujar salah satu kontingen mahasiswa UNS, Windi Mulyani.

Kepada uns.ac.id, mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP tersebut menerangkan jika tomat merupakan salah satu tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Oleh karena itu, tanaman tomat dipilih untuk dijadikan objek inovasi Darikulo.

“Lomba ini tajuknya ‘Pi-Envex will have focused on the commercialization and marketability, patent or license granted, and design packaging or aesthetic value of product’ dan latar belakang kami membuat Darikulo ini adalah penyebab masalah membusuk pada tomat terjadi karena phatogen thanatephorus cucumeris,” lanjut Windi.

Selain itu, Windi bersama rekan-rekannya juga berinisiatif untuk mengurangi limbah jeruk pamelo. Windi mengatakan usai jeruk pamelo dipanen kulitnya kerap kali kurang dimanfaatkan dengan baik.

Secara eksklusif, Windi menerangkan proses pembuatan Darikulo. Ia mengatakan dalam proses pembuatan ekstrak kulit jeruk Pamelo mereka membutuhkan etanol yang berfungsi sebagai pelarut.

“Proses pembuatan Darikulo caranya produk kulit jeruk pamelo dicuci hingga bersih. Kemudian, kulitnya dipotong-potong dengan ukuran 0,5 cm dan selanjutnya dihaluskan dengan menggunakan blender,” jelas Windi.

Usai dihaluskan, kulit jeruk pamelo ditumbuk dan kemudian direndam dengan 96% satu liter etanol selama dua hari. Selanjutnya, kulit jeruk pamelo disaring dengan menggunakan kain gelap sehingga larutan ekstrak etanol orange berhasil diperoleh. Proses terakhir adalah penguapan rotari untuk memisahkan etanol dengan ekstrak selama 15 jam.

Windi mengatakan Darikulo dapat diaplikasikan untuk menyemprot tanaman tomat. Penggunaan Darikulo disemprotkan seminggu sekali untuk mengendalikan buah yang membusuk pada tanaman tomat.

Darikulo yang mereka ciptakan juga disebut Windi ramah lingkungan. Sebab, produk fungisida organik tersebut dibuat dari bahan alami sehingga tidak berbahaya jika dibandingkan dengan pestisida kimia.

“Proyek ini menghadirkan inovasi pestisida alami yang ramah lingkungan, mengurangi pembusukan pada tomat serta mengurangi limbah kulit jeruk pamelo. Nantinya, Darikulo dikemas dalam botol dengan volume 500 ml dengan harga Rp. 17.500. Kemasan botol fungisida Darikulo juga dilengkapi dengan banyak informasi tentang produk seperti merek, barang, netto.” Humas UNS

Reporter: Yefta Christopherus AS
Editor: Dwi Hastuti

The post Mahasiswa UNS Ciptakan Fungisida dari Kulit Jeruk Pamelo appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Mahasiswa UNS Buat Hand Sanitizer dari Lidah Buaya dan Daun Sirih

$
0
0

UNS–Mahasiswa Program Studi (Prodi) Peternakan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta membuat hand sanitizer berbahan alami. Warida Rahmani atau yang kerap disapa Rida saat ini sedang mengikuti Kuliah Kerja Nyata Penanganan Covid-19 UNS di Desa Uteran, Kecamatan Geger, Madiun, Jawa Timur. Rida membuat hand sanitizer tersebut menggunakan tanaman lidah budaya dan daun sirih yang banyak dijumpai di tempat tinggalnya.

Rida mengungkapkan, bahwa hand sanitizer dapat dibuat dari bahan-bahan yang ada di sekitar, termasuk tumbuh-tumbuhan.
“Saya membuatnya dari lidah buaya dan daun sirih, jadi memanfaatkan yang ada di lingkungan saya. Nah, jadi daun sirih merupakan antiseptik alami yang dapat membunuh kuman, kemudian lidah buaya dipakai sebagai pelembab di kulit. Selain itu, saya juga membuat video tutorial yang saya sosialisasikan kepada Ibu-Ibu arisan,” ungkapnya pada uns.ac.id, Jumat (10/7/2020).

Pembuatan hand sanitizer tersebut cukup mudah untuk dilakukan karena prosesnya sederhana.
“Untuk proses pembuatannya, lidah buaya dan daun sirih dipotong kecil-kecil kemudian direbus secara terpisah selama 15 menit. Kemudian hasil rebusan daun sirih dan lidah buaya didinginkan terlebih dahulu. Setelah dingin, kedua bahan tersebut kemudian dicampur di dalam satu wadah dan ditambahkan perasan air jeruk nipis. Perasan jeruk nipis ditambahkan sebagai aroma pada hand sanitizer,” jelasnya.

Banyak program yang Rida usung untuk menangani permasalahan Covid-19 di desanya seperti pembuatan face shield, pembuatan masker kain, hingga supporting pemahaman masyarakat terhadap Covid-19. Banyak respons positif yang muncul dari masyarakat berkat program yang Rida usung selama menjalankan KKN.

“Alhamdulillah program yang saya jalankan mendapat respons positif dari warga Desa Uteran, baik dari Ketua RT, warga hingga pemuda karang taruna. Saya juga menggandeng mahasiswa dari IAIN Tulungagung dan IAIN Ponorogo untuk ikut membantu dalam program KKN saya sehingga terjalin kolaborasi,” terangnya.

Dalam mendukung perekonomian masyarakat, Ia juga membuat pasar daring melalui grup Whatsapp. Meskipun banyak marketplace daring, namun untuk jangkauan satu kecamatan yang cenderung kecil menurut Rida lebih efektif menggunakan grup Whatsapp.
“Kurang lebih ada sekitar 250 orang yang masuk dalam grup tersebut, terdiri dari seller dan buyer. Grupnya sangat aktif dan masyarakat juga sangat kreatif dalam berniaga secara online,” jelasnya.

Melalui pengabdian yang dilakukan, Rida berharap dapat menjadi pemacu semangat mahasiswa dan generasi muda lainnya.
“Semoga saya dan teman-teman mahasiswa serta generasi muda lainnya dapat terus berkontribusi dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Semoga masyarakat juga selalu menerapkan protokol kesehatan dalam tatanan baru atau new normal ini,” pungkasnya. Humas UNS

The post Mahasiswa UNS Buat Hand Sanitizer dari Lidah Buaya dan Daun Sirih appeared first on Universitas Sebelas Maret.

KKN Covid-19, Mahasiswa UNS Edukasi Desain  

$
0
0

UNS – Salah seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memilih tema ‘Supporting Pemahaman kepada Masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)’ untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Covid-19 yang ia jalani. Mahasiswa bernama lengkap Ratri Hapsari tersebut tidak hanya berfokus pada edukasi Covid-19 yang menjadi program KKN-nya. Ia pun berinisiatif mengajarkan cara mendesain bagi teman yang juga tengah KKN Covid-19.

Hal ini tentu tidak terlepas dari kebutuhan desain untuk berbagai media edukasi Covid-19 baik daring maupun cetak seperti poster, pamflet, stiker, MMT, dan lain-lain. Meskipun banyak bahan di internet, tetapi menurut Ratri justru inilah esensi dan nilai yang diajarkan dari proses KKN.

“Dari sini kita ‘dipaksa’ untuk belajar, yang semula tidak bisa desain jadi harus belajar desain dan mulai bisa. Meski saya mengajari teman untuk desain sederhana, tapi di antara program lain, edukasi desain ini yang saya paling merasa bermanfaat,” tutur mahasiswa FISIP angkatan 2017 ini.

Dukungan kepada teman-teman KKN lain juga diberikan Ratri melalui beragam poster yang ia buat dan bagikan di media sosialnya. Ratri mempersilakan mahasiswa KKN yang saat ini tengah melaksanakan program kerja tetapi belum bisa membuat desain mandiri untuk menggunakan poster buatannya.

Desain-desain tersebut, imbuh Ratri, ia sesuaikan dengan target masyarakat yang dituju dan hal apa yang ingin disampaikan. Walaupun tentu ada bahan-bahan yang ia ambil dari internet dan diolah ulang olehnya. Ratri mengaku hal itu memang memakan waktu lebih lama, tetapi ia bertekad untuk tetap mendesain mandiri.

“Diksi yang digunakan pun saya sesuaikan. Misalkan saya memilih kata ‘Berdaya’ dibandingkan ‘lawan Covid-19’ yang selama ini banyak digunakan. Menurut saya kalau ‘berdaya’ tuh semacam siap melawan tapi juga ada bekal, dan itu yang penting,” ungkap Ratri.

Sementara untuk program di lapangan, Ratri melaksanakan di Perumahan Swakarya AD RT.03/RW.08, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo yang merupakan tempat tinggalnya. Ada dua program yakni membuat media informasi (poster, MMT, stiker, dan flyer) serta pembuatan dan pembagian tempat cuci tangan sederhana dari ember cat.

Kedua program tersebut dipilih Ratri setelah berkoordinasi dengan Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat. Menurut informasi yang dihimpun olehnya, pemahaman masyarakat di lingkungan perumahannya masih perlu ditingkatkan. Meskipun ada beberapa warga yang telah memiliki pemahaman dan kesadaran yang baik terkait Covid-19. Salah satunya dengan menempel tulisan “tidak menerima tamu” di depan rumah masing-masing.

“Di lingkungan saya banyak yang masih acuh. Terutama anak muda yang masih sering beraktivitas secara berkelompok di luar rumah tanpa menggunakan masker. Entah sekadar nongkrong atau kumpul-kumpul bermain game,” jelas Ratri.

Lebih lanjut, mahasiswa bimbingan Drs. IF Bambang Sulistyono Sk, MT.arch ini menjelaskan bahwa informasi cetak dipasang pada titik-titik strategis di lingkungan perumahan tersebut. Sementara untuk stiker dan flyer dibagikan langsung ke rumah-rumah warga.

Di samping itu, Ratri juga menempelkan poster khusus di warung makan yang berisi ajakan bagi penjual dan pembeli untuk bisa beraktivitas sesuai protokol kesehatan Covid-19 selama berada di warung tersebut.

 “Saya juga membuat dan mendistribusikan tempat cuci tangan dari ember bekas cat ke warung kelontong dan warung makan yang ditempel stiker langkah mencuci tangan yang baik,” sambungnya.

Saat ditanya perihal kendala, Ratri menuturkan kesulitan dalam manajemen waktu sehingga kurang maksimal. Sebab, waktu pelaksanaan KKN berbarengan dengan bulan puasa dan Ujian Akhir Semester (UAS). Oleh karena itu, ada beberapa desain dan pelaksanaan program yang mengalami perubahan dari rencana awal.

Walaupun demikian, warga yang dijumpai Ratri memberi respons positif dan antusias menanyakan beberapa hal tentang program KKN-nya.

“Karena ini merupakan hal baru bagi warga perumahan setempat dan belum pernah ada yang melakukan hal serupa. Sehingga KKN ini mendapat respons dan berjalan baik dengan tetap mengikuti protokol kesehatan,” pungkasnya. Humas UNS

Reporter: Kaffa Hidayati
Editor: Dwi Hastuti

The post KKN Covid-19, Mahasiswa UNS Edukasi Desain   appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Cegah Covid-19, Mahasiswa FKIP UNS Lakukan Pendataan Pendatang

$
0
0

UNS-Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas maret (UNS) Surakarta menginisiasi pendataan bagi pendatang dari luar kota. Kegiatan ini diinisiasi oleh Arina Zaida Ilma, mahasiswa Pendidikan Fisika semester 6 yang mengikuti program KKN UNS Penanganan Covid-19. Ia mengerjakan program dengan kolaborasi bersama masyarakat setempat di Desa Danasri Lor RT 1 RW 5, Kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah.

Pendataan pendatang tersebut juga meliputi status kesehatan serta keperluan untuk datang ke wilayah setempat. Hal tersebut dilakukan oleh Arina selama 24 jam dengan jadwal bergantian di Balai Desa Danasri Lor sebagai posko Relawan Desa Lawan Covid-19.

“Kegiatannya meliputi mendata identitas pendatang, melakukan pemeriksaan suhu badan, serta penyemprotan disinfektan dengan mematuhi protokol kesehatan yaitu physical distancing, cuci tangan, dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Kegiatan pendataan pemudik dilakukan setiap hari yang dibagi menjadi tiga shift yaitu pukup 07.00-15.00, 15.00-23.00 dan 23.00-07.00. Untuk shift pagi biasanya relawan perempuan sedangkan untuk shift sore hingga malam dijaga oleh relawan laki-laki,” terangnya pada uns.ac.id, Jumat (17/7/2020).

Selain pendataan, Arina juga melakukan pemantauan pendatang dan melakukan kontrol kesehatan melalui Whatsapp yang dilakukan di wilayah RT setempat bersama Gugus Tugas. Ia mendapatkan ide program tersebut dari banyaknya masyarakat setempat yang merantau ke luar daerah.

“Ide saya berawal dari perlunya sistem informasi desa seperti data pendatang beserta status kesehatannya sebagai data pantauan pergerakan masyarakat yang datang ke Desa Danasri Lor. Terlebih, sebagian masyarakat di Desa banyak yang merantau ke luar daerah baik untuk bekerja maupun sekolah atau kuliah. Saya juga mendata masyarakat dalam hal kebutuhan dan problematika yang dihadapi di masa pandemi Covid-19 untuk dicarikan solusinya bersama,” ungkap Arina.

Selain melakukan pendataan pemudik, Arina juga melakukan pendataan kebutuhan dan problematika masyarakat terdampak Covid-19. Tidak hanya itu, Ia juga melakukan pelatihan pembuatan masker yang ditujukan untuk masyarakat setempat yang Ia lakukan secara daring melalui Whatsapp dan Youtube.
Arina berharap agar masyarakat lebih mawas diri terhadap Covid-19, mengingat saat ini jumlah yang terpapar mengalami kenaikan tiap harinya.

“Semoga masyarakat dapat meminimalisir pergerakan ke luar daerah apalagi daerah yang masih berada di zona merah. Kemudian jangan lupa untuk membiasakan pola hidup bersih dan sehat serta olahraga teratur. Melalui KKN Penanganan Covid-19, semoga memacu semangat generasi muda khususnya mahasiswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat membantu memutus penyebaran Covid-19,” pungkasnya. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

The post Cegah Covid-19, Mahasiswa FKIP UNS Lakukan Pendataan Pendatang appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Mahasiswa UNS Kembali Torehkan Prestasi di Tingkat Internasional

$
0
0

UNS-Prestasi membanggakan kembali datang dari Prodi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Pasalnya, salah seorang mahasiswa Pendidikan Seni Rupa, Alif Sholihin berhasil meraih prestasi di kancah internasional. Ia baru saja menyabet juara 1 dalam ajang International Multimedia Engineering Technology Competition 2020 pada 3 Juli lalu.

Kompetisi internasional tersebut diselenggarakan oleh Multimedia Engineering Technology, Telkom University yang diikuti oleh berbagai negara. Setelah melalui proses seleksi selama dua pekan, Alif berhasil meraih Juara satu kategori desain poster dengan menyingkirkan 484 kompetitor lain. Mahasiswa semester delapan tersebut mengaku sangat senang ketika mendapati dirinya menjadi peraih juara satu dalam kompetisi tersebut.

“Alhamdulillah saya sangat senang, terutama saat mendengar ucapan congratulations to Alif Sholihin from Universitas Sebelas Maret, Indonesia. Saya juga sangat bersyukur karena setelah menyabet beberapa gelar juara di ajang Student Formula Japan 2019 at Ogasayama Sport Park, Shizuoka Prefecture bersama Tim Bengawan FSAE UNS Agustus tahun lalu akhirnya bulan ini saya berkesempatan menjuarai kompetisi desain kategori individu di tingkat Internasional,” ungkapnya, Senin (27/7/2020).

Dalam kompetisi ini, Alif mengusung desain poster yang digunakan untuk mengedukasi masyarakat bahwa stay at home adalah cara yg efektif untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
“Sumber ide poster ini dari konspirasi tentang adanya mesin waktu, kemudian saya buat konsep secarik surat dari masa depan yang dikelilingi virus. Surat tersebut berisikan rumus matematika untuk menghentikan penyebaran Covid-19, yaitu 2019 + 1 = positive Covid-19; 2019 + 1 + at home = negative Covid-19,” terang Alif.

Ia membutuhkan waktu tiga hari dalam menyelesaikan desain ini mulai dari eksplorasi konsep hingga finishing. Sehari untuk pematangan konsep, hari berikutnya membuat sketsa ilustrasi, dan hari ketiga proses eksekusi ke media digital.

Alif berharap agar mahasiswa UNS tekun menggeluti disiplin ilmunya agar dapat membuahkan hasil yang maksimal.
“Harapan saya semoga semua mahasiswa UNS tekun mendalami disiplin ilmu yang digelutinya dan menorehkan segudang prestasi. Melalui pencapaian seperti ini pastinya akan menciptakan atmosfer akademis yang lebih kompetitif dan dinamis di lingkungan Prodi, fakultas, maupun UNS,” harapnya. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

The post Mahasiswa UNS Kembali Torehkan Prestasi di Tingkat Internasional appeared first on Universitas Sebelas Maret.


Delegasi UNS Siap Berlaga dalam KN-MIPA 2020

$
0
0

UNS-Sebanyak 12 delegasi Kompetisi Nasional Bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KN-MIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta siap berlaga dalam KN-MIPA pada Agustus mendatang. UNS mengirimkan tiga mahasiswa pada setiap bidang yang terdiri dari bidang Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. Sebelumnya, UNS telah melaksanakan seleksi internal pada 12-13 November 2019 yang diikuti oleh 57 mahasiswa.

Salah seorang delegasi Bidang Biologi, Dewa Putu Adhi Nugraha Anom dari Program Studi (Prodi) Ilmu Teknologi Pangan (ITP) Fakultas Pertanian (FP) mengungkapkan bahwa akan menyiapkan diri dalam kompetisi ini dengan baik.

“Persiapannya tidak terlalu memforsir diri, belajar semampu yang saya bisa. Saya membuat skala prioritas dan daily plan supaya efektif belajarnya, selain itu saya juga membuat jadwal review misal besok mau review materi apa. Kan engga mungkin sekali belajar langsung terserap, jadi perlu direview karena kapasitas otak kita terbatas, mereview sembari mempelajari materi lainnnya,” ungkap mahasiswa semester empat tersebut saat diwawancarai uns.ac.id, Selasa (27/7/2020).

UNS juga mengadakan pendampingan bagi delegasi yang dilakukan oleh dosen dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Pendampingan tersebut sudah dilakukan sejak Desember 2019 yang berupa pembahasan soal KN-MIPA serta materi-materi yang diujikan dalam KN-MIPA.

Dewa yang pernah mengikuti KN-MIPA Nasional tahun 2019 juga berkaca pada perolehan tahun lalu. “Saat saya ikut KN-MIPA 2019, saya bertemu dengan teman-teman dari kampus lain, jadi saya kepo kok bisa sih kampus tersebut selalu borong medali. Jadi, kita perlu tahu apa yang dimiliki oleh rival karena kita juga bisa belajar dari mereka,” ungkapnya.

Seleksi berikutnya berupa Computer Based Test(CBT) yang akan berlangsung pada 4-7 Agustus 2020 secara daring. Dewa berharap dalam KN-MIPA 2020 ini jauh lebih maksimal dari tahun sebelumnya.
“Saya dan teman-teman berharap dengan jarak seleksi internal dan nasional yang cukup jauh ini bisa memberikan waktu yang lebih banyak untuk mempersiapkan diri dalam seleksi tahap II KN-MIPA Nasional. Kami juga memohon doa dan dukungan dari seluruh sivitas akademika UNS agar kami dapat memperoleh hasil yang terbaik dan mampu membanggakan almamater UNS tercinta,” harapnya. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Berikut delegasi UNS dalam kompetisi KN-MIPA 2020:
Bidang Matematika
1. Rizma Yudatama (Matematika/Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/Angkatan 2017)
2. Vie’an Huzair Majalawa (Matematika/Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/Angkatan 2017)
3. Muhammad Rosyid Ridho (Pendidikan Matematika/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/Angkatan 2016)

Bidang Fisika
1. Daniel Sugihantoro (Teknik Sipil/Fakultas Teknik/Angkatan 2018)
2. Meilani Ayu Safira (Kedokteran / Fakultas Kedokteran / Angkatan 2019)
3. Mohammad Arif M (Fisika / Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam / Angkatan 2018)

Bidang Kimia
1. Achmad Nurul Yaqin (Kedokteran/Fakultas Kedokteran / Angkatan 2019)
2. Tivano Antoni (Kedokteran/Fakultas Kedokteran/Angkatan 2019)
3. Siti Puji Lestari (Kimia/Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/Angkatan 2017)

Bidang Biologi
1. Dewa Putu Adhi Nugraha Anom (Ilmu Teknologi Pangan/Fakultas Pertanian/Angkatan 2018)
2. Muhammad Fadli Muhyidin (Biologi / Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/ Angkatan 2017)
3. Yudha Waskita (Biologi/Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/Angkatan 2017)

The post Delegasi UNS Siap Berlaga dalam KN-MIPA 2020 appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Mahasiswa FH UNS Juarai Kontes Stand Up Comedy KAI

$
0
0

UNS-Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil meraih juara 1 dan 2 dalam ajang Kontes Stand Up Comedy Kongres Advokat Indonesia (KAI). Mereka yakni Muhammad Defri dan Faldo Alfian Sanjaya yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum FH UNS. Hal tersebut diumumkan melalui Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Kongres Advokat Indonesia Nomor: 102/DPP-KAI/VII/2020 tentang Penetapan Juara Lomba Pidato Virtual dan Kontes Stand Up Comedy Virtual Antar Mahasiswa Se-Indonesia pada Senin (27/7/2020). Kompetisi virtual antarmahasiswa se-Indonesia ini digelar dalam rangka merayakan hari ulang tahun KAI yang ke-12.

Defri mengaku sangat senang dan tidak menyangka saat dirinya ditetapkan menjadi juara 1 kompetisi tersebut.

“Kemarin saya ikut perlombaan itu hanya iseng-iseng, jadi tidak terlalu berharap sama hasilnya, justru malah saya dikasih tahu teman kalau saya menang lomba tersebut. Yang jelas saya senang dan benar-benar tidak menyangka bisa menang. Kejutan banget pokoknya,” ungkapnya saat diwawancarai oleh uns.ac.id pada Rabu (29/7/2020).

Materi yang Ia bawakan diambil dari kesehariannya sebagai mahasiswa Ilmu Hukum dan keluh kesah tentang pandangan masyarakat tentang advokat di Indonesia.

“Idenya berasal dari pengalaman saya sebagai mahasiswa Ilmu Hukum yang sering dipandang oleh teman-teman dari fakultas lain bahwa mahasiswa Ilmu Hukum pasti orangnya pintar ngomong. Padahal tidak semua mahasiswa hukum seperti itu, diakhir bulan kita juga makan di sup penjara dan masih mati gaya kalau ngomong di depan cewek,” terangnya.

Kompetisi tersebut dilaksanakan secara daring sehingga peserta harus mengunggah video penampilan ke dalam google drive. Terdapat beberapa aspek penilaian antara lain kesesuaian tema, judul, dan isi, sistematika penyampaian, bahasa yang digunakan, substansi, vokal/artikulasi/intonasi, gaya/mimik dan improvisasi, ketepatan waktu, teknik delivery, dan penampilan.

“Harapan saya buat teman-teman mahasiswa harus lebih berani keluar dari zona nyaman dan berani mencoba hal-hal baru. Tidak usah mikir hasilnya, yang penting usaha dan berdoa,” kata Defri.

Sementara itu, Faldo Alfian Sanjaya mahasiswa FH UNS angkatan 2016 mengatakan, dalam ajang Kontes Stand Up Comedy KAI, ia memperoleh juara 2. “Saya sangat senang menjadi juara meskipun bukan yang pertama. Awalnya saya tidak ingin ikut soalnya tidak percaya diri stand up secara virtual karena tidak ada tawa penonton. Akan tetapi teman-teman memberikan support penuh dan menyarankan saya untuk ikut,” ujar Faldo. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

The post Mahasiswa FH UNS Juarai Kontes Stand Up Comedy KAI appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Muda Berderma, Gerakan Positif Mahasiswa UNS di Klaten

$
0
0

UNS – Pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga kini. Kurva masih mengalami kenaikan. Meski di tengah pandemi, mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tetap melakukan serangkaian kegiatan positif dengan menggagas gerakan kebaikan yang bernama Muda Berderma yang dibangun sejak tahun 2019 lalu.

Mahasiswa tersebut adalah Alfiana Eka Priyanika, mahasiswa Program Studi (Prodi) D3 Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UNS. Serangkaian kegiatan positif seperti penyaluran Sembako, berbagi makanan, menyambangi keluarga kurang mampu, dan pada masa pandemi ini menggalang donasi untuk memberikan Alat Pelindung Diri (APD) kepada tenaga medis telah dilakukan.

Muda Berderma merupakan komunitas sosial dan pendidikan yang berbasis kemanusiaan di Klaten.
“Muda Berderma itu komunitas sosial dan pendidikan berbasis kemanusiaan yang ada di Klaten, jadi basecamp_nya ada di Klaten. Kemudian, anggotanya ada mahasiswa, pelajar SMA, kemudian ada yang udah kerja. Kita juga ada relawan dan donatur tetapnya sekitar 80-an orang,” terang Alfiana saat dihubungi tim _uns.ac.id beberapa saat yang lalu

Dalam melaksanakan kegiatannya, Muda Berderma menjalin kolaborasi dengan lembaga filantropi seperti Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Klaten. Pada bulan Juli ini, Muda Berderma sedang bekerja sama dengan Peduli Anak Yatim Klaten (PAYK) yang berdiri sejak tahun 2015. Setiap 1 bulan sekali, PAYK di akhir bulan memiliki program untuk menyantuni anak yatim yang berada di Klaten yang berjumlah 15 – 30 anak yatim. Setelah Muda Berderma bergandengan tangan dengan PAYK, tercetus program Senyum Yatim yang berkonsep door to door, mengunjungi anak-anak yatim di Klaten di rumahnya. Pada kegiatan Senyum Yatim terdapat 112 anak yang mendapat manfaat dari program ini berupa bantuan finansial dan Sembako.

Selain bersama PAYK, Muda Berderma juga menggandeng 19 komunitas di Klaten. Dari situ, terkumpul donasi sebanyak Rp. 30.966.000,00. Penyaluran dilakukan pada anak-anak yatim yang berada di Klaten dengan syarat penghasilan wali mereka di bawah Rp. 20.000 per hari. Saat melakukan asesmen ke lapangan, Alfiana bercerita
mengenai kisah haru anak yatim bernama Lintang dan Bintang. Mereka berdua hidup bersama dengan kakek neneknya karena orang tuanya telah tiada. Kakek nenek mereka bekerja sebagai pemasang lem di souvenir pernikahan. Pada masa pandemi ini, mereka tidak dapat bekerja karena souvenir tidak terlalu dibutuhkan, maka mereka hanya bisa mengharapkan bantuan karena tidak memiliki pendapatan sama sekali.
“Jadi, pandemi kayak gini itu mereka nggak ada job jadi hanya mengharapkan bantuan saja. Nah, kita itu kayak ditampar banget. Kayak kita aja misal 5.000 -10.000 itu bisa beli thai tea tapi bagi mereka itu 5.000 -10.000 buat makan berempat dan buat satu hari. Jadi, memang sasarannya benar-benar tertarget,” ucap Alfiana.

Alfiana berharap, kegiatan Senyum Yatim dapat membantu perekonomian para pengasuh anak yatim dan bagi anak yatim itu sendiri.
“Semoga bisa membantu perekonomian dari para pengasuh anak yatim dan para anak yatim di Klaten. Kemudian harapannya juga bisa memunculkan rasa saling membantu diantara teman-teman donatur,” harap Alfiana. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti

The post Muda Berderma, Gerakan Positif Mahasiswa UNS di Klaten appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Mahasiswa UNS Hadirkan Rumah Dongeng Kinciria

$
0
0

UNS – Berfokus pada penanaman nilai-nilai kebaikan dan keceriaan untuk anak-anak, Dhini Winahyu Hapsari menghadirkan Rumah Dongeng Kinciria sejak Mei 2018 lalu. Mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) ini memulai gerakan tersebut lantaran resah dengan nilai kebaikan dan sopan santun pada diri anak-anak yang menurutnya mulai terasa asing.

“Selain itu, banyak juga anak-anak yang tidak cukup beruntung mendapatkan kebahagiaan di masa kecil mereka,” ujar Dhini saat dihubungi uns.ac.id pada Kamis (30/7/2020).

Oleh karenanya, Rumah Dongeng Kinciria bertekad untuk menjadi komunitas yang bergerak atas dasar kepedulian terhadap moral anak-anak di Solo Raya pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Sebagaimana visi misi komunitas, penanaman nilai bagi anak-anak ini pun berpedoman pada Pancasila.

Berbicara perihal metode dongeng, Dhini menjelaskan bahwa metode ini dipilih karena dirasa sebagai salah satu metode efektif dan kreatif yang dapat digunakan untuk menyisipkan nilai kebaikan dan menasihati anak tanpa harus menyakiti.

“Melalui dongeng, nilai-nilai dapat tersampaikan dengan baik dan dengan cara-cara menyenangkan. Selain media transfer ilmu, dongeng juga menghadirkan keceriaan bagi anak-anak. Inilah yang juga menjadi alasan saya menyukai dongeng,” imbuh Dhini.

Lebih lanjut, kata Dhini, Rumah Dongeng Kinciria memiliki tiga fungsi utama. Pertama yaitu dongeng untuk anak Indonesia, kedua pendidikan berkala, dan ketiga langkah-langkah kebaikan. Sebagaimana visi misinya, fungsi yang pertama berarti Rumah Dongeng Kinciria memberikan fasilitas berupa dongeng, metode kreatif, dan katarsis kepada anak-anak pada umumnya melalui berbagai kesempatan.

Hal tersebut juga didukung dengan fungsi ‘langkah-langkah kebaikan’. Berdasar fungsi tersebut, Rumah Dongeng Kinciria tidak membatasi ruang gerak kebaikan ataupun sinergi sosial para Pasukan Ceria (sapaan anggotanya). Komunitas berupaya memberi ruang bagi setiap anggotanya untuk tetap melakukan inisiasi proyek kebaikan di luar ruang lingkup pendidikan. Baik dalam bentuk kolaborasi ataupun kegiatan bersifat insidental.

Sementara untuk fungsi ‘pendidikan berkala’, Pasukan Ceria aktif mendampingi anak-anak di Pucangsawit RT/RW 001/011 Jebres, Surakarta secara berkala setiap satu Minggu sekali. Pendampingan tersebut tidak hanya dilakukan dalam bentuk dongeng, tetapi juga katarsis ataupun permainan menyenangkan.

“Untuk pendidikan berkalanya, kita buat kurikulum setiap bulan. Setiap Minggunya kita merencanakan pembelajaran apa yang akan disisipkan, dan ini lebih ke nilai kehidupan. Misalkan tentang ungkapan ‘maaf’, ‘tolong’, dan ‘terima kasih’. Itu kita ulang selama satu bulan. Tapi karena ini lagi pandemi, kita lebih ke media sosial geraknya,” terang Dhini.

Saat ditanya perihal tantangan, Dhini menyoroti titik jenuh yang dapat dialami oleh anak-anak dan bagaimana tetap membuat anak-anak bersemangat. Begitu pula dengan kerekatan dan konsistensi anggota yang memiliki kesibukan beragam. Terlebih di masa pandemi di mana pertemuan langsung tidak dapat dilakukan.

Selain itu, anggota yang bergabung di Rumah Dongeng Kinciria awalnya belum semuanya dapat mendongeng. Alhasil, mereka pun harus belajar dongeng bersama.

Kendati demikian, Dhini tetap merasa bahagia dengan kegiatan yang ia lakukan bersama Rumah Dongeng Kinciria. Sebab, mendongeng memang menjadi hal yang ia gemari dan mampu hadir bagi anak-anak dengan cara menyenangkan sebagaimana yang ia katakan di awal perbincangan. “Arti dongeng buatku itu kayak pelepasan stres,” tutup Dhini.Humas UNS

Reporter: Kaffa Hidayati
Editor: Dwi Hastuti

The post Mahasiswa UNS Hadirkan Rumah Dongeng Kinciria appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Tim Mahasiswa UNS Raih Insentif Pendanaan PKM AI dan GT 2020

$
0
0

UNS-Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta raih insentif pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Artikel Ilmiah (AI) dan Gagasan Tertulis (GT). Tahun ini UNS memperoleh dua judul proposal yang didanai masing-masing sebesar Rp 3.000.000 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Pengumuman tersebut diumumkan melalui laman simbelmawa.ristekdikti.go.id pada Rabu (22/7/2020) lalu. PKM AI dari UNS dengan judul `Perancangan dan Pembuatan Solusi Monitoring Pekerjaan di UMKM` diketuai oleh Meila Hirapasti, mahasiswa Prodi D-3 Farmasi Sekolah Vokasi (SV) UNS. Sedangkan PKM GT yang berjudul `Pengembangan Konsep Ibu Kota Baru yang Sehat dan Modern Berbasis Smart Urine Sensor` diketuai oleh Mahmut Tri Harjanto dari Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik (FISIP) UNS.

Tim Mahmut Tri Harjanto yang beranggotakan Saropa Nor Hayati dari Prodi Sosiologi dan Riki Purwanto dari Prodi Administrasi Negara mengungkapkan gagasannya berupa penerapan sensor urine.
“Gagasan kami tentang penerapan teknologi sensor urine untuk mendeteksi adanya kandungan urine yang tidak normal di calon ibu kota yang baru. Sistem akan memberikan notifikasi kepada kepala keluarga atau pimpinan kantor jika terdeteksi kandungan yang tidak wajar pada urine,” jelasnya pada Rabu (29/7/2020).

Apabila terdapat potensi masalah kesehatan akan dihubungkan dengan dinas kesehatan sehingga masalah kesehatan dapat ditangani dengan cepat. Kemudian apabila data urine mengandung Narkoba, maka akan diteruskan ke pihak kepolisian untuk penanganan lebih lanjut.

Mereka terinspirasi dari salah satu blogger yang menceritakan impiannya tentang sensor urine yang dapat meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat.
“Jadi, dalam urine mengandung banyak informasi tentang kesehatan tubuh manusia. Nah, dalam gagasan kami hal ini tentu dapat dilakukan karena ditemukan alat sensor urine, akan lebih baik jika diterapkan kepada masyarakat secara langsung. Kebetulam saat kami menyusun PKM sedang gencar perbincangan tentang perpindahan ibu kota, menurut kami ibu kota baru ini cocok untuk dijadikan proyeksi karena baru akan dibangun,” terang mahasiswa semester 4 tersebut.

Mahmut dan rekan-rekan kelompoknya mengaku senang karena kerja keras saat penyusunan PKM terbayar saat proposal yang mereka buat berhasil didanai.
“Tentu perasaannya senang banget, masih nggak percaya bisa dapat insentif. Hampir setiap hari ngerjain di perpustakaan sampai disuruh pulang sama satpam karena perpustakaan mau tutup, dini hari baru sampai rumah, ditambah harus membagi waktu dengan tugas, akhirnya kerja keras kami terbayarkan,” ungkapnya.

Mereka berharap melalui pencapaian pendanaan PKM ini dapat menjadi batu loncatan untuk membuat PKM tahun berikutnya.
“Semoga minat mahasiswa dalam membuat karya tulis semakin meningkat. Semoga kampus juga memberikan pelatihan kepenulisan lebih intensif lagi agar minat dan kualitas mahasiswa dalam membuat karya tulis semakin meningkat,” pungkasnya. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

The post Tim Mahasiswa UNS Raih Insentif Pendanaan PKM AI dan GT 2020 appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Viewing all 1144 articles
Browse latest View live